Dolar Potensi Uji 100 Respon Konflik Ukraina, Lonjakan Kasus Covid19 di China hingga Pertemuan Fed
Pasar global bergerak fluktuatif selama sesi perdagangan awal pekan (14/3) didominasi oleh penguatan pada imbal hasil obligasi AS, sementara pasar Emas dan Dolar sebagai safehaven ditengah konflik politik justru diperdagangkan melemah meski sentimen negatif juga mendomoninasi pasar aset berisiko.
Dolar ditutup datar – melemah tipis sebesar 2 poin atau 0.02% berakhir pada level 99.09, setelah sempat uji level terlemah Senin (14/3) pada 98.68. Terhadap Yen Jepang, Dolar diperdagangkan melemah tajam sebanyak 88 poin atau 0.74% berakhir pada level 118.21 tertinggi sejak 2016.
Deretan sentiment fundmental telah mendorong pasar global bergerak dengan volatilitas yang besar, dengan fokus utama pasar masih tertuju pada perkembangan konflik Rusia-Ukraina. Dalam perkembangan terbaru menyebutkan bahwa China telah mengisyaratkan kesediaannya untuk memberikan bantuan militer ke Rusia.
Sementara itu, sentimen positif datang dari pernyataan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang mengatakan perwakilannya sedang mendiskusikan kemungkinan pertemuan dengan pemimpin Rusia Vladimir Putin, karena para perunding mencatat beberapa gerakan positif pada isu-isu substansi dalam beberapa hari terakhir.
Pembicaraan putaran keempat telah dilakukan pada Senin pagi, meski negosiasi telah dihentikan dan akan dilanjutkan pada hari Selasa. Sejauh ini, Pembicaraan mencakup “ misi perdamaian, gencatan senjata, penarikan segera pasukan [dan] jaminan keamanan”.
Dipasar komoditas, harga emas dipasar spot ditutup melemah sebanyak $37.43 atau 1.92% berakhir pada level $1,950.41 per ons, setelah sempat uji tertinggi $1,989 dan terendah $1,949. Emas berjangkan kontrak April ditutup melemah sebanyak $30.70 atau 1.57% berakhir pada level $1,954.30 per ons di Divisi Comex. Harga emas gagal rebound karena pasar juga cukup terbebani oleh optimisme pasar pada kenaikan suku bunga the fed pada Rabu mendatang (17/3).
Sedangkan harga minyak mentah dunia diperdagangkan anjlok dan sempat turun dibawah level $100 per barel. Dipasar spot, harga minyak ditutup melemah sebanyak $7.37 atau 7.23% berakhir pada level $101.99 per barel, setelah sempat uji terendah $99.83. Minyak mentah berjangka Brent london, ditutup melemah sebanyak $5.77 atau 5.40% berakhir pada level $106.90 per barel. Minyak mentah WTI AS ditutup melemah sebanyak $6.32 atau 6.14% berakhir pada level $103.01 per barel.
Memasuki sesi perdagangan hari ini, pergerakkan Indeks Dolar Amerika diperkirakan akan mendominasi sentiment global. Dorongan kuat akan datang dari ketegangan geopolitik yang meningkat antara Rusia dan Ukraina, lonjakan kasus Covid-19 di China, dan sikap hawkish yang agresif dari Federal Reserve (Fed) pada pertemuan Bank Sentral hari Rabu.