Dolar Stagnan, Setelah Pembacaan Risalah FOMC Juli
Indeks Dolar AS berakhir dengan keuntungan tipis, sedikit melemah dari level tertinggi Rabu (17/8) setelah risalah pertemuan FOMC Juli dirilis pagi dini hari tadi.
Dolar ditutup menguat hanya sekitar 18 poin atau 0.17% berakhir pada level 106.65, setelah uji tertinggi 106.90 dan terendah 106.30.
Dalam risalah pertemuan Jili disebutkan bahwa kekuatan di pasar tenaga kerja menunjukkan bahwa kegiatan ekonomi lebih kuat daripada yang tercermin pada kuartal kedua, meningkatkan prospek revisi ke atas terhadap PDB.
Beberapa pejabat Fed melihat “Berbahaya” jika The Fed memperketat kebijakan lebih dari yang diperlukan. Dalam survei Fed memperkirakan peluang sebanyak 57,5% pada kenaikan 50bp pada pertemuan dibulan September.
Matauang
Sederetan matauang utama dunia mencatatkan kinerja yang tidak terlalu baik setelah Dolar mencoba bertahan diarea positif hingga akhir sesi perdagangan Rabu (17/8), setelah serangkaian data ekonomi dan risalah pertemuan FOMC yang dirilis.
Pasangan matauang EUR/USD berbalik melonjak selama satu jam terakhir setelah Dolar sedikit melort paska pembacaan risalah FOMC. EUR/USD berhasil pulih lebih baik dibandingkan matauang utama lainnya karena pasar optimis pada ekonomi Eropa setelah Gazprom Rusia akan terus mengirimkan Gas ke Eropa melalui Ukraina dengan volume 42,2 juta meter kubik.
Merespon hal tersebut, EUR/USD ditutup menguat sekitar 8 poin atau 0.08% berakhir pada level 1.0177, setelah uji terendah 1.0145. GBP/USD ditutup melemah sekitar 49 poin atau 0.41% berakhir pada level 1.2047, setelah uji tertinggi 1.2142 dan terendah 1.2027.
Sterling melemah merespon laporan inflasi Inggris terus naik dan mencapai 10.1% selama periode Juli, lebih tinggi dari perkiraan dan data sebelumnya pada 9.80% (F) dan 9.40% (P). Resiko Resesi Inggris terus meningkat, terlebih setelah serangkaian kenaikan suku bunga yang dilakukan BOE masih belum mampu menjinakkan inflasi di kawasan tersebut.
Emas
Harga emas tersungkar, melemah ke level terendah Agustus merespon penguatan Dolar yang mencoba kembali mendekati level tertinggi dalam satu bulan terakhir. Pergerakkan Dolar terus menjadi faktor kunci yang mengurangi permintaan pada emas karena denominasi dolar.
Harga emas melemah dibawah $1,760 per ons selama sesi perdagangan Rabu (17/8), karena investor optimis bahwa Fed akan tetap pada jalur pengetatan kebijakannya, terlepas dari tanda-tanda penurunan inflasi AS belakangan ini.
Optimisme tentang pengetatan kebijakan lebih lanjut oleh Fed meningkat setelah Data Penjualan Ritel AS tercatat naik tajam hingga 10.02% selama periode Juli, jauh diatas Juli tahun lalu pada 8.54%.
Dipasar spot, harga emas ditutup melemah sebanyak $14.15 atau 0.80% berakhir pada level $1,761.27 per ons, setelah uji tertinggi $1,782 dan terendah $1,759. Emas berjangka kontrak Desember ditutup melemah sekitar $13.00 atau 0.73% berakhir pada level $1,776.70 di Divisi Comex.
Sentimen
Memasuki sesi perdagangan Kamis (18/8), pasar global akan terfokus pada laporan Tenaga Kerja Australia (8:30 WIB), Laporan Inflasi Eropa (16:00 WIB), Klaim Pengangguran Amerika (19:30 WIB) dan Laporan Existing Home Sales Amerika (21:00 WIB).
Pada Kamis dini hari, fokus pasar akan tertuju pada pembacaan risalah pertemuan FOMC Agusutus pada pukul 01:00 WIB.