Dolar Terkoreksi Tajam, Topang Rebound Pasar Rival Utamanya
Dolar terkoreksi tajam untuk hari kedua, sempat bergerak dibawah 107 sehingga semakin mendorong rebound serentak dipasar rival utamanya karena pasar fokus pasar tertuju pada pudarnya probability kenaikan 100bps suku bunga Fed pada pertemuan 28 Juli mendatang.
Deretan laporan data ekonomi selama pekan lalu, meredakan sedikit kekhawatiran tetang resesi Amerika dan mendorong probability kenaikan suku bunga sebesar 100bps memudar menjadi 29% dari 78% pada pertengahan pekan lalu. Sementara kemungkinan kenaikan 75bps kembali mendominasi pada 70.90%.
Hingga akhir perdagangan Senin (18/7), Indeks Dolar AS ditutup melemah sekitar 57 poin atau 0.53% berakhir pada level 107.44, setelah uji tertinggi 108.04 dan terendah 106.88. Dolar diperkirakan akan kembali bergerak lebih rendah dalam pekan ini, hingga jelang pertemuan ECB pada Kamis (21/7) yang diperkirakan akan menaikkan suku bunga pertamanya sejak 11 tahun terakhir.
Matauang
Pasar matauang berisiko menguat, merespon pelemahan Dolar AS – dengan EUR/USD ditutup menguat sekitar 60 poin atau 0.59% berkhir pada level 1.0144. Sentimen pasar Euro diperkirakan akan cenderung membaik dalam pekan ini jelang pengumuman ECB untuk meninggalkan suku bunga 0 (Nol).
Matauang Pounsterling diperdagangkan menguat tajam selama sesi perdagangan Amerika. GBP/USD bergerak menembus 1.2000 yang merupakan level tertinggi sejak 8 Juli. Pounds mencatatkan keuntungan lebih dari 130 poin selama perdagangan Senin (18/7) karena pelemahan Dolar. Hingga akhir perdagangan Senin (18/7), GBP/USD mencatatkan keuntungan sekitar 87 poin atau 0.73% berakhir pada level 1.1950.
Dukungan lainnya terhadap Pounds datang dari member BoE Saunders yang menyampaikan bahwa suku bunga dapat mencapai 2% pada tahun 2023 (1.25% level saat ini) dan menekankan bank sentral harus bertindak untuk mencegah inflasi yang tinggi.
Sementara pasar matauang utama lainnya, AUD/USD ditutup menguat sekitar 20 poin atau 0.29% berakhir pada level 0.6811. USD/JPY ditutup pada level 138.12, menguat sekitar 39 poin atau 0.28%.
Emas
Harga emas diperdagangkan lebih tinggi dan mencoba bertahan terus diatas $1,700 per ons meski sesekali harga emas melorot mendekati level pembukaan awal pekan ini.
Dipasar spot, harga emas bergerak menguat sekitar $1.33 atau 0.08% berakhir pada level $1,708.83 per ons, setelah sempat uji tertinggi $1,723 dan terendah $1,705. Emas berjangka kontrak Agustus ditutup menguat sekitar $6.60 atau 0.39% berada pada level $1,710.20 per ons di Divisi Comex.
Secara fundamental, dalam jangka pendek harga emas berpotensi rebound memanfaatkan momentum suku bunga ECB. Sayangnya kenaikan diperkirakan akan terbatas pada level $1,740 – $1,750 dengan outlook yang masih berada pada trend ‘Bearish’.
Hingga akhir Juli, harga emas diperkirakan akan diperdagangkan pada kisaran $1,750.00 – $1,660.00. Dengan fokus utama pasar emas dan global akan tertuju pada pertemuan Federal Reserve AS pada 28 Juli mendatang (Kamis dini hari).
Sentimen
Memasuki sesi perdagangann Selasa (19/7), pasar global akan terfokus pada rangkaian data Tenaga Kerja Inggris pada pukul 13:00 WIB, laporan Inflasi (CPI) Eropa pada pukul 16:00 WIB dan Laporan Building Permits dan Housing Starts AS pada pukul 19:30 WIB.