Dolar Tersungkur Dari Level Tertinggi Dua Dekade
Indeks Dolar Amerika tergelincir selama sesi perdagangan Jumat (8/7) karena aksi profit taking setelah Dolar uji tertinggi 107.81, yang merupakan level tertinggi sejak Oktober 2022.
Dolar diperdagangkan kembali dibawah 107, berakhir melemah sebanyak 10 poin atau 0.09% berakhir pada level 106.96 – mengabaikan hasil laporan Nonfarm Payrolls dan Tingat Pengangguran AS yang dirilis dengan hasil yang sangat positif.
Dalam data Jumat tercatat bahwa NFP AS naik sebanyak 372K, lebih baik dari perkiraan pada 268K. Sementara tingkat pengangguran AS bertahan pada level 3.60%.
Matauang
Untuk pertama kalinya, pasangan matauang EURUSD tergelincir dibawah 1.01 dalam dua puluh tahun terakhir ditengah gelombang krisis energi, sikap lambat ECB dalam menghalau laju inflasi yang tak terkendali dan krisis politik Inggris yang turut menyeret sekerangjang matauang utama Dunia.
EUR/USD menyelesaikan sesi perdagangan Jumat (8/7) dengan keuntungan tipis sekitar 24 poin atau 0.24% berakhir pada 1.0183 terhadap Dolar, setelah sempat sentuh terendah 1.0071. GBP/USD ditutup menguat sekitar 11 poin atau 0.09% berakhir pada level 1.2032. Sterling menguat sejak Boris Johnson mengumumkan pengunduran dirinya pada Kamis lalu.
Boris Johnson mundur sebagai Perdana Menteri Inggris setelah aksi mundur beramai-ramai lebih dari 50 jajaran pemeritah Inggris karena skandal seksual salah seorang Menteri Inggris.
USD/JPY ditutup naik tipis hanya sekitar 9 poin atau 0.07% melemah pada level 136.07, setelah menguat ke level 135.32 merespon tragedi penembakan mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada Jumat (8/7) yang berujung pada Menginggalnya sang Mantan Perdana Menteri.
Emas
Harga emas ditutup menguat tipis pada perdagangan Jumat (8/7). Harga emas diperdagangkan dalam volatilitas yang cukup besar dan mencoba rebound setelah mengalami penurunan tajam tiga hari perdagangan berturut-turut ditengah tingginya harapan kenaikan suku bunga Fed pada 28 Juli mendatang.
Dipasar spot, harga emas ditutup menguat sekitar $5.90 atau 0.34% berakhir pada level $1,742.07 per ons, setelah uji tertinggi $1,753 dan terendah $1,730. Sementara emas berjangka kontrak Agustus menguat sekitar 20 sen atau 0.01% berakhir pada level $1,742.30 per ons di Divisi Comex.
Memasuki sesi perdagangan awal pekan ini, pasar emas berpotensi mengalami rebound – meski dengan kenaikan yang terbatas pada kisaran $1,760. Pasar emas diharapakan mendapatkan keuntungan dari krisis ekonomi akut Sri Lanka sebagai safe haven.
Namun sayangnya, kenaikan emas juga dapat tertahan karena krisis Sri Lanka dapat mendorong kekhawatiran pasar global tetang resesi semakin meningkat dan menekan gambaran lemahnya permintaan komoditas dimasa mendatang.