
Dolar Tertekan, Suku Bunga Tinggi Fed Dorong Potensi Resesi AS
Badai resesi dan inflasi menghiasi pasar global dan mengguncang pasar matauang dengan volatilitas yang cukup besar.
Dolar bergerak cukup fluktuatif – sesaat berada pada area positif karena dukungan pelemahan Sterling paska laporan Inflasi Inggri yang kembali meningkat selama periode Mei. Dolar kembali negatif setelah Powell mengisyaratkan bahwa Fed akan terus mencoba mengendalikan inflasi dengan kenaikan suku bunga yang tetap pada jalurnya meski kenaikan terlalu tinggi terlepas dari suku bunga yang lebih tinggi berisiko akan menyakitkan dan dapat menyebabkan resesi.
Dolar mengakhiri sesi perdagangan Rabu (22/6) dengan kerugian sebesar 22 poin atau 0.21% berada pada level 104.20, setelah sempat menguat hingga setinggi 104.95.
Matauang
Sterling terperosok ke level terendah Rabu (22/6) pada 1.2160, setelah inflasi Inggris meningkat sebanyak 9.1% (YoY) selama periode Mei. GBP/USD menyelesaikan perdagangan dengan penurunan sekitar 15 poin atau 0.12% berakhir pada level 1.2260.
EUR/USD berhasil bertahan diatas 1.05 memanfaatkan pelemahan Dolar. Euro ditutup menguat sebanyak 34 poin atau 0.32% berakhir pada level 1.0565, berhasil melawan sentimen negatif atas laporan Consumer Confidence Eropa yang tercatat turun ke level -23.6 dari -21.2.
Sementara itu, deretan mata uang terkait komoditas membukukan kerugian cukup dalam terhadap greenback, setelah harga minyak mentah dunia tercatat anjlok hingga $101 per barel. AUD/USD melemah sekitar 45 poin atau 0.65% berakhir pada level 0.6925, setelah sempat anjlok ke 0.6881.
Emas
Harga emas mengakhiri perdagangan Rabu dengan keuntungan tipis, setelah sebagian memburu emas sebagai safehaven ditengah kekhawatiran resesi dan inflasi yang terus melonjak. Disisi lain, penguatan Dolar dan prospek pengetatan kebijakan moneter oleh bank sentral dunia memberikan tekanan terhadap harga emas.
Dipasar spot, harga emas ditutup menguat tipis hanya sektiar $5.20 atau 0.28% berakhir pada level $1,837.38 per ons, setelah diperdagangkan hingga serendah $1,823 dan tertinggi $1,847. Emas berjangka kontrak Agustus ditutup melemah tipis hanya sebanyak 40 sen berakhir pada level $1,838.40 per ons di Divisi Comex.
Sentimen
Memasuki sesi perdagangan hari ini, fokus pasar akan bergeser pada deretan laporan manufacturing PMI Eropa, Inggris dan Amerika. Aktifitas ekonomi yang rentan terperosok karena perlambatan ekonomi global dikhawatirkan akan memicu aksi jual lainnya dipasar global.
PMI Eropa akan dirilis pada pukul 15:00 WIB, diikuti PMI Inggris pada pukul 15:30 WIB dan PMI AS pada pukul 20:45 WIB. Sementara itu, pasar juga akan tetap memantau testimoni hari ke-2 Kepala Fed Jerome Powell hari ini pukul 21:00 WIB.