Ekonomi China Memburuk, Pasar Global Berada di Zona ‘Merah’
Harga emas berakhir melemah tajam bersama dengan harga komoditas lainnya selama sesi perdagangan Selasa (20/6) setelah penurunan suku bunga yang diumumkan oleh People’s Bank of China (PBoC) memicu kekhawatiran mengenai kesehatan ekonomi importir minyak dan komoditas mentah terbesar di dunia.
Penurunan semakin diperburuk oleh sederetan data perumahan AS dirilis dengan hasil yang sangat baik – memperkuat spekulasi bahwa the Fed akan kembali pada jalur pengetatan kebijakan moneter pada pertemuan Juli mendatang.
- US Building Permits (MoM) (May), 5.20% (A) vs. -1.4% (P)
- US Building Permits (May), 1.491M (A) vs. 1.435M (F) vs. 1.417M (P)
- US Housing Starts (MoM) (May), 21.7% (A) vs. -0.8% (F) vs. 2.2% (P)
- US Housing Starts (May), 1.631M (A) vs. 1.405M (F) vs. 1.401M (P)
Dipasar spot, harga emas turun sebanyak $14.23 atau 0.73% pada level $1,936.09 per ons, setelah capai tertinggi $1,956 dan terendah $1,929. Emas berjangka kontrak Agustus berakhir melemah sebanyak $23.10 atau 1.17% pada level $1,948.10 di Divisi Comex.
Sementara itu, harga minyak mentah berjangka WTI AS anjlok sebanyak $1.05 atau 1.46% pada level $70.88 per barel. Minyak berjangka Brent London melemah sekitar $0.71 atau 0.93% pada kisaran $75.90 per barel. Dipasar spot, harga minyak terkoreksi sebanyak $0.51 atau 0.72% pada level $70.79 per barel, setelah capai terendah $69.74.
Tentang PBoC
People’s Bank of China (PBoC) memangkas dua suku bunga pinjaman utama untuk pertama kalinya dalam hampir satu tahun di tengah kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi negara. Bank sentral memangkas suku bunga dasar pinjaman satu tahun sebesar 10 basis poin dari 3,65% menjadi 3,55% dan suku bunga dasar pinjaman lima tahun sebesar 10 basis poin dari 4,3% menjadi 4,2%.
Saham
Pasar saham Amerika, Jerman, Inggris dan Jepang jatuh – menunjukkan sentimen pasar yang negatif di tengah kekhawatiran penurunan ekonomi global.
Indeks utama Dow JOnes AS anjlok 245 poin atau 0.72% pada kisaran 34,053.87, sedangkan S&P500 dan Nasdaq AS terkoreksi sekitar 0.47% dan 0.16% – masing-masing pada level 4,388.71 dan 13,667.29.
Indeks saham utama German DAX melemah sebanyak 0.55% pada kisaran 16,111.32, sedangkan indeks saham FTSE100 Inggris terkoreksi sebanyak 0.25% pada level 7,569.31.
Matauang
Indeks Dolar AS berakhir datar selama sesi perdagangan Selasa (20/6), naik hanya sekitar 4 poin atau 0.04% pada level 102.54, setelah terombang-ambing diantara 102.79 – 102.32.
AUD/USD menjadi pemain terburuk diantara pasangan matauang utama dunia menyusul melemahnya harga minyak dan pemangkasan suku bunga PBoC yang berada dibawah harapan pasar. AUD/UD menyelesaikan perdagangan Selasa (20/6) dengan kerugian sekitar 64 poin atau 0.94% pada level 0.67843.
Diantara yang terburuk, USD/JPY berhasil menjadi pemaik terbaik terhadap Dolar menyusul intervensi verbal oleh Otoritaas Jepang setelah USD/JPY diperdagangkan mencapai 142.24, tertinggi baru tahun 2023. USD/JPY berakhir turun sekitar 54 poin atau 0.38% menguat pada level 141.973.
Sementara itu, EUR/USD berakhir turun tipis hanya sekitar 4 poin atau 0.03% pada level 1.09167. GBP/USD melemah sebanyak 25 poin atau 0.20% pada level 1.27625.
Sentimen
Memasuki sesi perdagangan Rabu (21/6), fokus utama pasar global akan bergeser pada testimoni hari pertama Kepala Federal Reserves AS Jerome Powell dihadapan KOngres pada pukul 21:00 WIB.
Diawal sesi perdagangan hari ini, pasar akan terfokus pada BOJ Monetary Policy Meeting pada pukul 06:50 WIB, disusul serangkaian laporan inflasi Inggris pada pukul 13:00 WIB.