Emas Dan Dolar Kembali Menguat Sebagai Safehaven Utama
Indeks Dolar Amerika menguat untuk hari kedua berturut-turut pada Selasa (6/12) setelah kekhawatiran investor tentang resiko resesi Amerika meningkat jelang pertemuan Fed pekan depan. Kekhawaitran yang sama juga merajai sentimen di Wall Street, mendorong indeks saham utama AS anjlok setidaknya sekitar 1% meski minimnya data.
Peningkatan ketidakpastian tentang tindakan Federal Reserve AS di masa depan meningkat karena Bank sentral telah mengisyaratkan pelonggaran pengetatan kuantitatif mulai bulan ini, meskipun ketahanan ekonomi dan tanda-tanda penurunan inflasi masih belum terlihat jelas. Baik pembuat kebijakan maupun investor khawatir langkah pengetatan yang agresif akan mengakibatkan resesi jangka panjang.
Hingga akhir perdagangan Selasa (6/12), Dolar ditutup dengan kenaikan sekitar 29 poin atau 0.27% berakhir pada level 105.56, setelah uji terendah 104.89 dan tertinggi 105.63.
Matauang
Pasangan EUR/USD diperdagangkan melemah sebanyak 27 poin atau 0.26% berakhir pada level 1.0465, setelah uji tertinggi 1.0532 setelah anggota Dewan Pemerintahan Bank Sentral Eropa Constantinos Herodotou mengatakan bank sentral akan menaikkan suku bunga lagi tetapi memperingatkan mereka mendekati tingkat netral.
GBP/USD mengakhiri perdagangan Selasa (6/12) dengan kerugian sekitar 61 poin atau 0.50% berakhir pada level 1.2131, setelah uji tertinggi 1.2269 dan terendah 1.2128. AUD/USD ditutup melemah sebanyak 10 poin atau 0.15% berakhir pada level 0.6687 – Aussie berbalik melemah dari sesi tertinggi hariannya meski Bank Sentral Autralia menaikkan suku bunga sekitar 25bps menjadi 3.10% dan lebih terfokus pada pergerakkan harga minyak mentah Dunia.
USD/JPY ditutup melemah pada pada level 137.03, naik sekitar 27 poin atau 0.20%. Sedangkan USDCHF ditutup menguat pada level 0.9419, turun sekitar 6 poin atau 0.6%.
Emas
Harga emas berakhir dengan keuntungan tipis pada perdagangan Selasa (6/12), menguat bersama dengan indeks Dolar AS sebagai arah yang tidak biasanya karena kekhawatiran tentang resesi meningkatkan permintaan pada aset safehaven. Meski pada dasarrnya kelangsungan tentang kebijakan moneter Fed akan kembali menekan emas karena berdemonominasikan Dolar.
Dipasar spot, harga emas ditutup menguat tipis sebanyak $2.39 atau 0.13% berakhir pada level $1,770.70 per ons, setelah uji terendah $1,767 dan tertinggi $1,780. Sedangkan emas berjangka kontrak Desember ditutup menguat hanya sekitar $1.10 atau 0.06% berada pada level $1,782.40 per ons di Divisi Comex.
Minyak
Harga minyak mentah anjlok selama sesi perdagangan Selasa (6/12) ditengah meningkatnya Ketegangan antara Eropa dan Rusia. Rusia dilaporkan tengah mempertimbangkan untuk mengurangi produksi minyak sambil mengatur penjualan minyak sebagai tanggapan atas keputusan G-7 untuk membatasi harga minyak Rusia.
Dipasar spot, harga minyak ditutup melemah sebanyak $2.87 atau 3.85% berakhir pada level $74.49 per barel, setelah uji tertinggi $77.89 dan terendah $73.42. Minyak mentah berjangka WTI AS ditutup turun sebanyak 3.61% atau $2.68 berakhir level $74.25 per barel. Sedangkan Brent Crude London berakhir melemah pada $79.35 per barel – turun sekitar 4.20% atau $3.33.
Sentimen
Memasuki sesi perdagangan hari ini, fokus pasar global akan tertuju pada laporan GDP Australia pada pukul 07:30 WIB dan laporan GDP Eropa pada pukul 17:00 WIB. Meski minim data disesi perdagangkan Amerika malam nanti, pasar global mungkin akan bergerak dengan volatilitas pasar yang mungkin besar karena aksi spekulasi.