FDI Indonesia Melonjak Pada 2022, Dipimpin Oleh Pengolahan Mineral
Investasi asing langsung Indonesia melonjak 44,2% secara tahunan pada tahun 2022, dengan logam dasar dan sektor pertambangan mendapatkan arus masuk terbesar, data kementerian investasi menunjukkan pada hari Selasa.
Indonesia menerima FDI senilai 654,4 triliun rupiah tahun lalu, atau setara dengan $45,6 miliar dalam perhitungan resmi kementerian, yang mengasumsikan nilai tukar 14.350 terhadap dolar.
Data tersebut belum termasuk investasi di sektor perbankan dan migas.
Negara kaya sumber daya itu berupaya memanfaatkan cadangan nikelnya yang melimpah untuk mengembangkan industri baterai dan kendaraan listrik di dalam negeri.
Pernah menjadi pengekspor utama bijih nikel, ia menghentikan pengiriman bahan mentah keluar pada tahun 2020 untuk memastikan investor memiliki cukup uang untuk pemrosesan di dalam negeri.
FDI dalam logam dasar mencapai $11 miliar tahun lalu, penerima investasi asing terbesar. Industri pertambangan berada di urutan kedua dengan $5,1 miliar.
Sumber terbesar adalah Singapura, Cina, dan Hong Kong.
Total investasi, termasuk dari sumber dalam negeri, mencapai 1.207,2 triliun rupiah ($81,02 miliar), kata kementerian, kira-kira sejalan dengan target pemerintah.
FDI pada kuartal terakhir tahun lalu naik 43,3% secara tahunan, sebesar 175,2 triliun rupiah dalam rupiah, atau $12,2 miliar setara dolar AS resmi.
($1 = 14.900,0000 rupiah)