FOMC Jadi Fokus Utama Pasar Hari Ini
Indeks Dolar Amerika naik untuk pertama kalinya setelah tiga hari berturut-turut ditutup turun dan diperdagangkan kembali di atas 107. Dolar mengakhiri sesi perdagangan Selasa (26/7) dengan keuntungan tajam – menetap dilevel tertinggi dalam sepekan karena fokus investor tertuju pada Fed dan krisis energi Eropa.
Indeks Dolar ditutup menguat sebanyak 76 poin atau 0.71% berakhir pada 107.23, setelah uji tertinggi 107.28 dan terendah 106.19.
Meningkatnya kekhawatiran tentang resesi ekonomi global telah mendorong permintaan safehaven pada Dolar terus meningkat, terlebih setelah Dana Moneter Internasional (IMF) kembali memangkas perkiraan pertumbuhan global menjadi 2.90% dari 3.6% dalam tinjauan April.
IMF juga memperingatkan bahwa risiko penurunan dari inflasi yang terlalu panas dan perang Ukraina dapat mendorong ekonomi dunia ke tepi resesi global. Outlook Ekonomi Dunia juga menunjukkan bahwa jika Rusia benar-benar memotong pasokan gas ke Eropa dan terjadi penurunan ekspor minyak dari Rusia, maka hal tersebut akan memperlambat pertumbuhan lebih lanjut pada tahun 2023.
Emas
Sementara itu, meski sama-sama bersifat sebagai aset safehaven – harga emas justru diperdagangkan melemah tajam selama sesi perdagangan Selasa (26/7), berbanding terbalik dengan pergerakkan Dolar karena minat investor terhadap safehaven emas cukup lemah.
Meskipun dinilai sebagai investasi yang kekal, namun dalam kondisi resesi dan trend kenaikan suku bunga Bank Sentral Dunia investasi pada emas dinilai kurang efektif karena tingkat pertumbuhan yang lambat. Berbeda dengan Dolar yang dinilai lebih efisien dan menguntungkan karena tingkat suku bunga yang lebih tinggi. Emas baru akan menjadi safehaven utama ketika tools kenaikan suku bunga mulai melambat dan ekonomi memasuki fase pemulihan yang lambat.
Selama perdagangan Selasa (26/7) Harga emas diperdagangkan melemah sebanyak $2.30 atau 0.13% berakhir pada level $1,716.95 per ons setelah uji tertinggi $1,728 dan terendah $1,713. Emas berjangka kontrak Agustus ditutup melemah sekitar $1.40 atau 0.08% berakhir pada level $,717.70 per ons di Divisi Comex.
Matauang
Euro menjadi pemain terburuk terhadap Dolar selama perdagangan Selasa (26/7) ditengah gejolak krisis energi yang terus membayangi kawasan Eropa. Gazprom mengatakan bahwa aliran gas ke Jerman melalui pipa Nord Stream 1 akan turun menjadi 33 juta meter kubik per hari mulai Rabu atau setengah dari aliran saat ini, yang hanya pada kapasitas 40% dari kapasitas sebelum pemeliharaan.
EUR/USD ditutup melemah sebanyak 105 poin atau 1.04% berakhir pada level 1.0115, setelah uji tertinggi 1.0250. GBP/USD ditutup melemah sebanyak 16 poin atau 0.13% berakhir pada level 1.2028, sementara AUD/USD ditutup melemah sebanyak 21 poin atau 0.30% berakhir pada level 0.6934.
Sentimen
Memasuki sesi perdagangan Rabu, fokus pasar akan tertuju pada pertemuan FOMC yang akan dirilis pada pukul 01.00 WIB Kamis dini hari nanti. Peluang kenaikan suku bunga the Fed sebanyak 75 bps – 100 bps akan menjadi dorongan untuk dolar bergerak lebih tinggi dan menekan perdagangan rival utamanya.
Diluar dari pertuan the Fed, pasar juga akan terfokus pada laporan Inflasi Australia (8.30 WIB), Durable Goods Order AS (19.30 WIB) dan laporan Pending Home Sales AS (21.00 WIB).