GDP AS Melamabat, Dolar Tertekan Topang Kenaikan Rival Utamanya
Indeks Dolar Amerika terkoreksi ke level terendah hariannya pada 102.07 setelah laporan GDP AS yang melemah dan beberapa data lainnya masih menunjukkan kenaikan inflasi. Disisi, meredanya kekhawatiran tentang krisis perbankan membantu pasar matauuang dan saham global kembali menguat selama sesi perdagangan Kamis.
Beberapa data AS menunjukkan bahwa,
- US Core PCE Prices (Q4), 4.4% (A) vs. 4.30% (F) vs. 4.30% (P)
- US PCE Prices (Q4), 3.7% (A) vs. 4.30% (P)
- US GDP (QoQ) (Q4), .6% (A) vs. 2.7% (F) vs. 3.2% (P)
- US Initial Jobless Claims, 198K (A) vs. 196K (F) vs. 191K (P)
Indeks Dolar AS berakhir melemah sebanyak 48 poin atau 0.47% berakhi pada 102.17, setelah uji tertinggi 102.78 dan terendah 102.07.
Saham & Obligasi
Pasar saham Amerika berakhir menguat, sementara pasar obligasi AS tampak diperdagangkan dengan cukup tenang ditengah berlanjutnya optimisme pasar tentang prospek membaiknya perbankan AS dan laporan data ekonomi AS yang dirilis campuran.
Indeks Dow Jones naik setidaknya sekitar 140 poin atau 0.43% – membukukan penutupan harian tertinggi dalam dua minggu terakhir pada kisaran 32,859.03, sedangkan Indeks Nasdaq AS diperdagangkan mencapai tertinggi dalam tujuh bulan pada kisaran 12,013.47.
Imbal hasil obligasi 2tahun AS menguat sekitar 1.02% pada kisaran 4.1215%, sedangkan imbal hasil obligasi 10 dan 30 tahun AS bergerak melemah masing-masing sekitar 0.53% dan 0.93% pada kisaran 3.547% dan 3.730%.
Emas
Harga emas melonjak dibantu oleh pelemahan tajam indeks Dolar AS karena GDP AS melambat selama periode kuartal ke-4 dan prospek berakhirnya trend kenaikan suku bunga the Fed pada pertemuan Mei mendatang.
Dipasar spot, harga minyak ditutup menguat sebanyak $15.07 tau 0.77% berakhir pada level $1,979.45 per ons, setelah uji tertinggi $1,984 dan terendah $1,955. Sedangkan emas berjangka kontrak April berakhir melonjak sekitar $30.80 atau 1.575 berakhir pada level $1,997.70 per ons, setelah uji tertinggi $2,002.40 di Divisi Comex.
Sejauh ini, berdasarkan survei CME – prospek kenaikan 25bps suku bunga the Fed hanya sekitar 56.4%, melemah dari 73.2% dibandingkan 28 Februari.
Minyak
Harga minyak mentah dunia menguat selama sesi perdagangan hari Kamis (30/3) merespon laporan penurunan stok minyak mentah AS yang dirilis mengejutkan dan penghentian ekspor dari wilayah Kurdistan Irak mengimbangi pemotongan yang lebih kecil dari perkiraan untuk pasokan Rusia.
Dalam laporan EIA tercatat bahwa persediaann minyak mentah AS turun lebih dari 7 juta barel dalam sepekan terakhir, berbanding terbalik dengan perkiraan dan data sebelumnya yang mencatatkan kenaikan 92.000 (F) dan 1.1 juta barel (P).
Dipasar spot, harga minyak ditutup menguat sekitar $1.55 atau 2.13% berakhir pada level $74.32 per barel. Minyak mentah berjangka Brent London naik sekitar $1.01 atau 1.30% berakhir pada $78.60 per barel. sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS (WTI) naik sebanyak $1.40 atau 1.92% menjadi $74.37 per barel.
Sentimen
Memasuki sesi perdagangan akhir pekan (31/3), pasar global akan terfokus pada serangkaian inflasi Jepang pada pukul 06:30 IB, laporan inflasi Eropa pada pukul 16:00 WIB dan laporan PCE Price Indeks AS pada pukul 19:30 WIB.