Harga Emas Capai $1,950, Setelah Powell Singgung Potensi Pemangkasan Suku Bunga
Indeks Dolar Amerika anjlok sementara Harga emas diperdagangkan menguat tajam sesaat setelah Kepala the Fed Jerome Powell menyampaikan press conferencenya.
Dolar kembali bertahan dibawah level 102, sementara Emas mencatatkan level tertinggi baru yang belum perah terlihat sejak April tahun lalu. Dalm pertemuan FOMC pertama tahun ini, the Fed menetapkan suku bunga naik hanya sebesar 25bps ke 4.50%-4.75% sesuai dengan perkiraan.
Sementara dalam komentarnya, Ketua Fed AS Jerome Powell memulai pernyataannya dengan mengulangi statemen bahwa Fed berkomitmen kuat untuk mencapai target inflasi 2% dan menyampaikan bahwa sektor tenagakerja cukup kuat.
Secara mengejutkan dan untuk pertama kalinya Powell menyampaikan bahwa proses deflasi telah dimulai dan Pada tingkat pembatasan yang sesuai. Powell menyampaikan bahwa penurunan suku bunga dapat terjadi tahun ini “jika inflasi turun lebih cepat.
Merespon komentar tersebut, harga emas melonjak dan berakhir naik sebanyak $22.10 atau 1.13% berakhir pada level $1,950.26 per ons, setelah mencapai tertinggi $1,954 dan terendah $1,920. Emas berjangka kontrak April sebagai kontrak teraktif saat ini, ditutup melemah tipis sekitar $2.50 atau 0.13% berakhir pada level $1,942.80 per ons di Divisi Comex, dan bergerak pada kisaran $1,966 pada pembukaan pagi ini.
Sementara indeks Dolar AS melemah sebanyak 96 poin atau 0.95% berakhir pada level 101.15, setelah mencapai tertinggi 102.19 dan terendah 101.03.
Matauang
Pasangan matauang EUR/USD melonjak mencapai level tertinggi sejak April tahun lalu, setelah Fed menetapkan suku bunga sebanyak 25bps dan menyampaikan signal tetang kemungkinan penurunan suku bunga pada tahun ini. Pernyataan yang cukup mengejutkan dan mendorong pasar rival utama Dolar melonjak tajam bersama dengan aset berisiko lainnya.
EUR/USD ditutup menguat sebanayk 126 poin atau 1.15% berakhir pada level 1.09886, setelah uji tertinggi 1.1000. GBP/USD ditutup menguat sebanyak 55 poin atau 0.44% berakhir pada level 1.2371, setelah capai tertinggi 1.2394 dan terendah 1.2271. Masing-masing pasangan matauang akan terfokus pada pertemuan Bank Sentral Eropa dan Bank Sentral Inggris sore nanti.
AUD/USD diperdagangkan melonjak sebanyak 82 poin atau 1.15% berakhir pada level 0.7135, setelah capai tertinggi 0.7144 dan terendah 0.7036. Sementara USD/JPY menguat pada level 128.92, terkoreksi turun sebanyak 117 poin atau 0.91%.
Minyak
Harga minyak mentah dunia diperdagangkan melemah selama sesi perdagangan Rabu (1/2). Pelemahan didorong oleh pelemahan Dolar dan agenda pertemuan OPEC+ yang berakhir tanpa perubahan produksi dalam agenda. Disisi lain, laporan Peningkatan persediaan AS yang dilaporkan oleh EIA juga membebani pergerakkan harga minyak mentah.
Dalam data EIA menunjukkan bahwa stok minyak AS naik sebanyak 4,14 juta dalam pekan yang berakhir 27 Januari. Lebih besar dari perkiraan dan data sebelumnya pada 376.000 barel (F) dan 533.000 barel (P).
Dipasar spot, harga minyak ditutup melemah sebanyak $2.34 atau 3.05% berakhir pada level $76.68 per barel, setelah uji tertinggi $79.70 dan terendah $76.05. Minyak mentah WTI AS anjlok sebanyak $2.46 atau 3.22% berakhir pada level $76.41 per barel. Sedangkan minyak mentah Brent London melemah sebanyak $2.62 atau 3.16% berakhir pada level $82.84 per barel.
Sentimen
Memasuki sesi perdagangan Kamis (2/2), pasar global akan terfokus pada dampak kenaikan dan komentar Powell pada pasar Asia, hingga menunggu pertemuan ECB dan BOE pada sore nanti.
Pertemuan BoE akan dirilis pada pukul 19:00 WIB dan pertemuan ECB akan dirilis malam ini pukul 20:15 WIB. Disesi Amerika malam nanti, beberapa data seperti Laporan Klaim Pengangguran mingguan dan data Factory ORders AS akan dirilis malam ini mulai pukul 20:30 WIB.