Harga Emas Menguat, Respon Keterbatasan Pil Covid
Harga emas diperdagangkan menguat selama sesi perdagangan Rabu (22/12), bertahan diatas $1,790 bahkan setelah laporan GDP kuartal ke-3 Amerikan dirilis dengan hasil yang lebih baik dari harapan pasar.
Harga emas terus melanjutkan kenaikan dan berakhir diatas $1,800 untuk pertama kalinya sejak satu bulan terakhir setelah Investor mulai berburu emas ditengah kekhawatiran kasus Omicron akan terus meluas dan kembali menghancurkan prospek pemulihan ekonomi global.
Baru-baru ini, Gedung putih memperingatkan akan memakan waktu lebih dari enam bulan atas ketersediaan pil dari Pfizer dan Merck sebagai antivirus Covid19. Merepon hal terebut, pasar emas berpotensi kembali diuntungkan karena keterbatasan ketersediaan Pil.
Dipasar spot, harga emas ditutup menguat sebanyak $14.14 atau 0.78% berakhir pada level $1,803.17 per ons, setelah sempat uji terendah hariannya pada $1,785. Emas berjangka kontrak Februari ditutup naik sebanyak $13.50 atau 0.75% berakhir pada level $1,802.20 per on di Divisi Comex.
Memasuki sesi perdagangan hari ini, pasar emas akan memasuki puncak perdagangan dengan pola volatilitas yang besar mengingat pasar akan memasuki Libur Natal 2021 pada Jumat (24/12), Pasar Amerika dan sebagian besar pasar dunia akan Libur selama 24 Desember 2021 dan akan kembali dibuka pada 27 Desember 2021.
Hingga perdagangan Amerika malam nanti, pasar emas akan terfokus pada rangkaian data ekonomi AS, diantaranya : Durable Goods Orders (20:30 WIB), Jobless Claims (20:30 WIB) dan New Home Sales (22:00 WIB).