Harga Emas Resiko Kembali Turun, Ditengah Penguatan Dolar
Harga emas mencoba bergerak lebih tinggi selama sesi perdagangan Amerika Kamis (9/11), rebound dari level terendah $1,944 merespon laporan klaim pengangguran AS yang soft dan Perpecahan di antara para pejabat Fed tentang prospek suku bunga yang akan datang.
Perpecahan terbagi menjadi dua, antara pejabat Fed yang yang melihat bahwa suku bunga sudah membatasi dan kebutuhan untuk adanya kenaikan tambahan semakin meningkat – dengan kelompok dovish yang tampaknya lebih unggul sejauh ini kecuali laporan inflasi minggu depan membuat mereka lengah dan merubah haluan.
Sementara itu, dari komentar kepala the Fed Jerome Powell dalam panel diskusi mengenai tantangan kebijakan moneter dalam perekonomian global yang diselenggarakan oleh Dana Moneter Internasional – Powell mengungkapkan bahwa proses untuk menurunkan inflasi secara berkelanjutan hingga 2 persen masih memerlukan perjalanan panjang.
Powell menegaskan, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) berkomitmen untuk mencapai kebijakan moneter yang cukup ketat untuk menurunkan inflasi hingga 2 persen seiring berjalannya waktu; kami tidak yakin bahwa kami telah mencapai pendirian seperti itu.
Melihat apa yang terjadi, probability kenaikan suku bunga Desember berdasarkan pantauan Fed Watch Tools turun menjadi 85.5% pada seteah kesaksian Jerome Powell, dari 91% sebelum pernyataan Powell. kemungkinan The Fed akan mempertahankan suku bunganya tidak berubah, sementara pemotongan pertama diperkirakan terjadi pada Juni 2024, dengan kemungkinan sebesar 60.1%.
Perkembangan tersebut, berpotensi kembali menekan perdagangan pasar emas – setelah mencoba rebound paska kerugian tajam dalam tiga hari berturut-turut dan melihat penguatan Dolar dan Imbal hasil obligasi AS.
Hingga jelang penutupan Kamis (9/11), Dipasar spot harga emas diperdagangkan lebih tinggi – naik sekitar $7.71 atau 0.40% pada level $1,957.58 per ons, saat berita ini ditulis (4:00 WIB). Sedangkan Emas berjangka kontrak Desember bergerak pada kisaran $1,964.90 per ons, naik sebanyak $7.10 atau 0.36% saat penulisan (4:00 WIB).
Minyak
Harga Minyak Mentah dunia gagal mempertahankan kenaikkannya dan kembali bergerak pada kisaran $75 per barel karena terus meningkatnya kekhawatiran tentang lemahnya permintaan dan berkurangnya tensi ketegangan konflik geopolitik sehingga memicu aksi jual lebih lanjut.
Jelang penutupan perdagangan Kamis (9/11) pukul 04:00 WIB, Harga minyak (spot) diperdagangkan naik kurang dari $0.1 atau 0.08% pada kisaran $75.55 per barel. Minyak mentah berjangka WTI AS naik sebanyak $0.24 atau 0.32% pada level $75.57 per barel, sedangkan Brent London turun sebanyak $0.47 atau 0.59% pada level $80.01 per barel.
Matauang
Indeks Dolar AS diperdagangkan menguat tajam selama sesi perdagangan Kamis (9/11), terlebih setelah mendengarkan kesaksian Kepala Federal Reserves AS Jerome Powell yang bersikap hawkish pada Panel Diskusi mengenai tantangan kebijakan moneter dalam perekonomian global yang diselenggarakan oleh Dana Moneter Internasional (IMF).
USDX diperdagangkan naik sebanyak 41 poin atau 0.39% pada level 105.5, setelah capai tertinggi 105.97 dan terendah 105.38.
USD/JPY diperdagangkan naik untuk hari ke-4 berturut-turut, kembali meraih angka 151.00 didorong oleh kenaikan Imbal hasil Treasury AS karena reaksi permintaan institusional yang lebih rendah dari perkiraan dalam lelang obligasi AS bertenor 30 tahun. Dengan, The bid to cover rasio hanya 2.236 terendah sejak Desember 2021 dengan yield yang lebih rendah 4.769% dari 4.837%.
Sementara itu, diantara pasar matauang berisiko – pergeseran sikap Powell yang hawkish mendorong sekeranjang matauang kelompok G10 kembali tertekan, terlebih ditengah minimnya data ekonomi internal masing-masing.
Berikut adalah pergerakkan pasar matauang 9 November 2023 pukul 04:00 WIB,
- AUDUSD : 0.64025 , -32 / -0.49%
- EURUSD : 1.07095 , +11 / +0.10%
- GBPUSD : 1.22880 , -10 / -0.08%
- NZDUSD : 0.59098 , -25 / -0.41%
- USDJPY : 150.984 , +61 / +0.41%
- USDCAD : 1.37945 , +30 / +0.22%
- USDCHF : 0.89913 , -8 / -0.09%
- USDCNH : 7.28220 , +104 / +0.14%
Sentimen
Tidak ada banyak data yang akan ditampilkan selama perdagangan hari Jumat (10/11), Pasar hanya akan melihat laporan GDP kuartal ke-3 Inggris pada pukul 14:00 WIB dan laporan Consumer Sentimen AS pada pukul 22:00 WIB.