Harga Emas Terkoreksi, Investor Optimis Suku Bunga Fed Naik Dalam Waktu Dekat
Pasar emas diperdagangkan cukup volatile disesi perdagangan Selasa (18/1). Mencoba rebound dari sesi terendah hariannya disesi perdagangan Amerika setelah survei NY Empire Manufacturing Index dirilis turun drastis ke level -0.7, jauh dibawah harapan pasar 25.70.
Meski demikian, Pasar emas gagal ditutup positif karena masih terus terbebani oleh probability kenaikan suku bunga Fed yang terus meningkat mendekati level 100 persen untuk pertemuan FOMC Maret mendatang, sehingga membawa Dolar diperdagangkan positif dan kembali stabil diatas level 95.50.
Dipasar spot, Harga emas ditutup turun sebanyak $5.84 atau 0.32 persen berakhir pada level $1,813.13 per ons, setelah sempa diperdagangkan hingga setinggi $1,822 dan serendah $1,805. Sementara emas berjangka Kontrak Februari ditutup turun sekitar $4.10 atau 0.23 persen berakhir pada level $1,812.40 per ons di Divisi Comex.
Memasuki sesi perdagangan Rabu (19/1), pasar emas akan mulai terfokus pada deretan laporan data Perumahan AS, diantaranya : Building Permits dan Housing Starts pada pukul 20:30 WIB. Diluar dari sentimen data ekonomi, pasar emas akan terfokus pada pergerakkan Dolar sebagai rival utamanya jelang pertemuan FOMC pada 26 Januari pekan depan.
Per 19 Januari 2022, probability kenaikan suku bunga Fed untuk pertemuan Maret terus meningkat ke level 97 persen dari 50.8 persen berdasarkan survei 17 Desember 2021 lalu.
