Harga Emas Tersungkur, Setelah Dolar Catatkan Rekor Tertinggi Baru Sejak November
Harga emas berakhir melemah menyusul penguatan indeks Dolar AS yang mencetak rekor tertinggi baru sejak akhir November tahun lalu. Sebelumnya, meski bergerak lebih rendah namun emas mencoba bertahan diatas level $1,920 melihat kekhawatiran investor atas krisis properti yang memburuk di Tiongkok.
Dipasar spot, harga emas berakhir melemah sebanyak $9.29 atau 0.84% pada levle $1,915.54 per on, setelah capai tertinggi $1,927 dan terendah $1,915. Emas berjangka kontrak Desember berakhir melemah sebanyak $9 atau 0.46% pada level $1,936.60 per ons di Divisi Comex.
Dalam berita utama awal pekan ini, Evergrande perusahaan pengembang properti yang paling banyak berutang di dunia dan menghadapi krisis properti di Tiongkok, mengumumkan bahwa mereka tidak dapat menerbitkan utang baru karena penyelidikan yang sedang berlangsung terhadap anak perusahaan utamanya di dalam negeri, Hengda Real Estate Group Co Ltd.
Sentimen pasar semakin memburuk setelah China OceanWide Holding mengumumkan kebangkrutannya pada Senin sore (25/9).
Dolar
Indeks Dolar AS bergerak lebih tinggi selama sesi perdagangan Senin (25/9), mencapai level tertinggi baru sejak akhir November menyusul melemahnya Yen Jepang karena kesenjangan kebijakan moneter antara kedua bank sentral dan melemahnya Yuan di tengah kekhawatiran yang sedang berlangsung mengenai situasi Evergrande.
Hingga akhir perdagangan Senin (25/9), USDX menguat mencapai 106.10 – sebelum akhirnya berakhir pada level 105.96, naik sebanyak 35 poin atau 0.33%.
USD/JPY berakhir dengan melemah tajam pada level terlemah sejak 24 Oktober terhadap Dolar karena melonjaknya imbal hasil obligasi AS karena perbedaan kebijakan menoter kedua bank sentral. USD/JPY ditutup naik sebanyak 50 poin atau 0.34% pada level 148.858, setelah capai tertinggi 148.955 dan terendah 148.221.
GBP/USD turun 26 poi natau 0.22% pada level 1.22101. Pound turun ke posisi terendah baru terhadap Dolar AS, mencapai level 1.21933 karena pasar masih terpengaruh oleh sikap dovish Bank of England dalam keputusan kebijakannya baru-baru ini.
EUR/USD berakhir melemah sebanyak 52 poin atau 0.48% pada level 1.05913. Sementara AUD/USD turun 17 poin atau 0.27% pada level 0.64219.
Minyak
Harga minyak mentah dunia ditutup lebih rendah karena memburuknya sentimen ekonomi China sebagai negara konsumen komoditas mentah terbesar Dunia. Namun penurunan nampak terbatas setelah indeks Dolar AS melonjak mencapai level tertinggi baru dalam hampir satu tahun terakhir.
- OIL (SPOT) : $89.37 , -$0.50 / -0.56%
- WTI : $89.68 , -$0.35 / -0.39%
- BRENT : $91.88 , -$1.39 / -1.49%
Sentimen
Selama sesi perdaganga Selasa (26/9), fokus utama pasar global akan tertuju pada perkembangan krisis properti yang terjadi di Tiongkok dan memperhatikan pergerakkan Dolar sebagai tolak ukur pertukaran di Dunia.
Disisi lain, Investor diharapkan untuk memperhatikan pelemahan Yen diatas level 149. Pelemahan yang semakin tinggi akan mendorong kekhawatiran tentang peluang dilakukannya intervensi oleh Bank Sentral Jepang.