Harga Minyak Anjlok, Pudarkan Kekhawatiran Boom Inflasi Global
Pasar safehaven melemah tajam selama sesi perdagangan Rabu (9/3) anjlok merespon pelemahan harga minyak mentah dunia yang meredakan sedikit kekhawatiran pada lonjakan inflasi global yang akan membawa ekonomi global terpuruk.
Momentum tersebut juga dimanfaatkan investor melakukan aksi profit taking – mendorong rebound dipasar aset berisiko. Harga minyak melemah setelah prospek produksi minyak yang akan digenjot lebih tinggi oleh OPEC. Sementara itu, Pelonggaran sanksi Iran dan Venezuela oleh AS juga mendorong supply minyak dari masing-masing negara menjadi lebih tinggi untuk membantu memenuhi permintaan global ditengah sanksi baru Rusia.
Harga minyak dipasar spot, ditutup anjlok sebanyak $15.04 atau $13.72% berakhir pada level $109.62 per barel, setelah sempat diperdagangkan hingga setinggi $126.81 dan serendah $104.01. Minyak mentah berjangka Brent London ditutup anjlok sebanyak $16.84 atau 15.15% berakhir pada level $111.14 per barel, setelah sempat naik diatas $130 per barel. Sementara minyak mentah berjangka WTI AS ditutup turun sebanyak $15.00 atau 13.80% berakhir pada level $108.70 per barel.
Harga emas terkoreksi tajam menghapus keuntungan sebelumnya, bersama dengan pelemahan aset safehaven lainnya. Meski penurunan yang terjadi diperkirakan hanya sementara karena pasar akan terus terfokus pada konflik perang Rusia-Ukraina. Dipasar spot, harga emas ditutup melemah sebanyak $58.11 atau 2.92% berakhir pada level $1,991.48 per ons, setelah sempat uji terendah $1,975. Emas berjangka kontrak April ditutup melemah sebanyak $47.60 atau 2.39% berakhir pada level $1,995.70 per ons di Divisi Comex.
Dolar ditutup anjlok sebanyak 119 poin atau 1.22% berakhir pada level 97.94. Memasuki sesi perdagangan hari ini, Dolar akan terfokus pada laporan Inflasi Amerika yang akan dirilis pada pukul 20:30 WIB. Laporan inflasi ini, akan menjadi data ekonomi fokus utama pasar jelang pertemuan FOMC pekan depan. Inflasi yang lebih tinggi akan mendorong Dolar melanjutkan pelemahan karena spekulasi Stagflasi membawa ekonomi AS memburuk.
Sementara itu, deretan aset berisiko diperdagangkan rebound. Pasangan matauang EUR/USD ditutup menguat sebanyak 175 poin atau 1.58% berakhir pada level 1.1072 mencatatkan kenaikan dalam dua hari berturut-turut. Hari ini, pasar Euro akan terfokus pada pertemuan Bank Sentral Eropa pada pukul 19:45 WIB. GBP/USD ditutup menguat sebanyak 84 poin atau 0.64% berakhir pada level 1.3182. Sedangkan AUD/USD ditutup menguat sebanyak 52 poin atau 0.71% berakhir pada level 0.7319.
Dalam sesi perdagangan hari ini, pasar global akan kembali terfokus pada perkembangan konflik Rusia-Ukraina. Pertemuan putaran ke-3 delegasi Rusia dan Ukraina dijadwalkan akan dilakukan hari ini di Turki yang akan dihadiri oleh masing-masing Menteri Luar Negeri. Sebelumnya telah terdapat kemajuan pada koridor kemanusian. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa Ukraina siap untuk solusi diplomatik dan siap untuk kompromi tertentu jika bagian lain juga berkompromi