Harga Minyak Terus Menguat di Tengah Kekhawatiran Mengenai Serangan Laut Merah Terhadap Pelayaran
Harga minyak pada hari Selasa sebagian besar mempertahankan kenaikan yang dicapai sehari sebelumnya di tengah serangan terhadap pengiriman di Laut Merah yang telah memperburuk kekhawatiran pasokan.
Minyak mentah berjangka Brent turun 1 sen menjadi $82,52 per barel pada pukul 04.35 GMT, sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 1 sen menjadi $77,59 per barel.
“Kekhawatiran seputar gangguan pengiriman di Laut Merah telah mendukung rebound harga minyak mentah semalam, mengimbangi sikap Fed yang lebih hawkish yang saat ini membebani sisi permintaan,” kata Tony Sycamore, analis IG di Sydney.
Serangan yang dilakukan oleh Houthi yang bersekutu dengan Iran untuk mendukung Palestina telah meningkatkan tarif pengiriman dan waktu pengiriman. Pada hari Senin, Komando Pusat AS mengatakan bahwa Houthi gagal menembakkan rudal ke kapal tanker minyak berbendera AS Torm Thor di Teluk Aden pada 24 Februari.
Presiden AS Joe Biden mengatakan pada hari Senin bahwa ia berharap gencatan senjata dalam konflik Israel-Hamas di Gaza dapat dimulai pada hari Senin depan. Di depan umum, Israel dan Hamas terus mengambil sikap yang berjauhan mengenai kemungkinan gencatan senjata, sambil saling menyalahkan atas keterlambatan.
Kedua benchmark minyak tersebut ditutup lebih tinggi 1% pada hari Senin yang mengikuti penurunan 2%-3% selama minggu sebelumnya karena pasar memperhitungkan kemungkinan yang lebih besar bahwa penurunan suku bunga akan memakan waktu lebih lama.
Presiden Federal Reserve Bank Kansas City Jeffrey Schmid pada hari Senin menggunakan pidato pertamanya mengenai kebijakan untuk memberi sinyal bahwa dia, seperti sebagian besar rekan bank sentralnya, tidak terburu-buru untuk menurunkan suku bunga. Biaya pinjaman yang tinggi biasanya mengurangi pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak.
Harga minyak juga didukung pada hari Selasa oleh indikasi peningkatan permintaan di Tiongkok.
“Kekhawatiran terhadap permintaan Tiongkok telah mereda, karena kilang terus melakukan pembelian cepat di pasar fisik setelah lonjakan perjalanan Tahun Baru Imlek. Hal ini terjadi meskipun mereka telah merencanakan penghentian pemeliharaan lebih banyak dari biasanya,” analis dari ANZ Bank mengatakan dalam sebuah catatan.
Fokus pasar hari ini adalah data mingguan persediaan minyak mentah AS yang dirilis oleh kelompok industri American Petroleum Institute (API) yang akan dirilis pada pukul 16:30.
Analis yang disurvei oleh Reuters pada hari Senin memperkirakan rata-rata persediaan minyak mentah naik sekitar 1,8 juta barel dalam sepekan hingga 23 Februari.