Inflasi AS Capai 9%, Suku Bunga Fed Potensi Naik 100bps 28 Juni Mendatang
Indeks Dolar Amerika berakhir melemah pada perdagangan Rabu (13/7), setelah diperdagangkan dengan sangat fluktuatif merespon laporan Inflasi Komsumen AS yang meningkat lebih dari 9% selama periode bulan Juni.
Laporan Inflasi semalam semakin meningkatkan kekhawatiran tentang Resesi Negara Paman Sam dan Resesi global terlebih setelah Bank Sentral Kanada menaikkan suku bunga sebanyak 100 bps menjadi 2.50%, lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya pada 75bps.
Dolar yang sebelumnya sempat melemah karena respon laporan inflasi AS, berbalik menguat kembali mendekati level tertinggi Rabu sebelum akhirnya ditutup didekat level penutupan Selasa (12/7). Indeks Dolar AS ditutup melemah tipis hanya sekitar 12 poin atau 0.12% berakhir pada level 108.03, setelah uji tertinggi 103.59 dan terendah 107.47.
Matauang
Selera pasar secara luas pada aset berisiko melemah karena perburuan investor pada aset safe haven ditengah badai inflasi yang mendorong ekonomi ke jurang resesi global. Pasangan matauang EUR/USD gagal bertahan diatas 1.01, dan berakhir pad level 1.0055 – naik sekitar 21 poin atau 0.21%.
GBP/USD ditutup doji – bertahan pada level 1.1888, naik hanya sekitar 3 poin atau 0.03%. Sterling sempat uji tertinggi pada 1.1967 merespon laporan GDP Inggris yang tercatat naik sebanyak 3.5% (YoY), lebih tinggi dari perkiraan dan data sebelumnya pada 2.7%.
Dolar Australia ditutup tidak berubah dari sesi perdagangan Selasa (12/7) pada 0.6756, setelah uji tertinggi 0.6802. Laporan yang cukup positif dari neraca perdagangan China membantu Aussie naik dari level terendah sejak Juni 2020.
Emas
Harga Emas melonjak tajam selama beberapa jam terakhir dan berbalik positif mengakhiri sesi perdagangan Rabu (13/7) dengan keuntungan yang lumayan besar karena aksi ambil untung.
Sebelumnya, harga emas diperdagangkan mencapai titik terendah hariannya pada $1,706 setelah data inflasi AS dan kemudian kembali naik $40 karena Investor memanfaatkan pelemahan Dolar dari level tertinggi 20 tahun aksi jual dipasar saham global.
Dipasar spot, harga emas ditutup menguat sebesar $9.33 atau 0.54% berakhir pada level $1,735.39, setelah uji tertinggi $1,745 dan terendah $1706. Emas berjangka kontrak Agustus ditutup naik sekitar $10.70 atau 0.62% berakhir pada level $1,735.50 per ons di Divisi Comex.
Sentimen
Inflasi Amerika mencapai level tertinggi dalam 40 tahun terakhir akan semakin mendorong sikap agresif Federal Reserve AS untuk memperketat kebijakan moneternya. Merespon laporan inflasi AS semalam, probability kenaikan suku bunga Fed sebanyak 75bps anjlok ke 22% dari 92.4%. Sementara probability kenaikan sebanyak 100 bps meningkat menjadi 78% dari 7.60% sebelum laporan inflasi dirilis.
Merespon hal ini, resiko penurunan pada pasar aset berisiko dan emas masih sangat besar. Kenaikan yang terjadi diperkirakan akan menjadi kenaikan sesaat sebelum trend kembali bearish jelang pertemuan FOMC pada Kamis 28 Juli mendatang.