Investor Ambil Sikap ‘Berhati-hati’ Ditengah Gejolak Geopolitik Dunia
Indeks Dolar Amerika menyelesaikan sesi perdagangan akhir pekan lalu dengan keuntungan tipis karena investor nampak mencoba mencerna berita geopilitik Korea Utara atas peluncuran rudal yang diklaim sangat meresahkan dan serangkaian komentar member Fed atas inflasi dan laju kenaikan suku bunga.
Investor nampaknya mengambil sikap berhati-hati atas berita geopolitik AS-Rusia setelah AS, Korea Selatan, Jepang dan Negara lainnya bersiap untuk melakukan mediasi atas tindakan Korea Utara. Sebelumnya, Menteri pertahanan Jepang, Yasukazu Hamada mengungkapkan bahwa rudal yang ditembakkan pada hari Jumat oleh Korea Utara memiliki jangkauan yang cukup untuk mencapai daratan Amerika Serikat, dan mampu terbang sejauh 15.000 km (9.320 mil).
Disisi lain, Dolar cukup diuntungkan oleh serangkaian komentar Fed yang mengharapkan adanya kenaikan besar dalam suku bunga AS. Presiden Fed St Louis James Bullard mengharapkan suku bunga akan mencapai 5%-5.25%, sedangkan Presiden Fed Minnesota Neil Kashkari berkomentar bahwa data satu bulan tidak dapat meyakinkan Fed secara berlebihan, karena perlu terus melakukannya sampai mereka yakin bahwa inflasi telah berhenti naik.
Hingga akhir perdagangan Jumat (18/11), Dolar berakhir naik sebanyak 29 poin atau 0.27% pada level 106.96, setelah uji tertinggi 107.02 dan terendah 106.33.
Matauang
Euro menjadi pemain terburuk sepanjang sesi perdagangan Jumat (18/11), berakhir melemah sekitar 44 poin atau 0.43% terhadap Dolar AS pada level 1.0321, setelah uji tertinggi 1.0395 dan terendah 1.0313. EUR/USD melemah merespon komentar dovish dari ECB yang mungkin akan memperlambat laju kenaikan suku bunga tetapi harus segera mulai mengurangi kepemilikan utang pemerintahnya yang sangat besar karena hal itu akan mengurangi kebutuhan untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut.
GBP/USD diperdagangkan menguat sekitar 18 poin atau 0.15% berakhir pada level 1.1883, setelah uji tertinggi 1.1950 dan terendah 1.1857. Sementara AUD/USD melemah 18 poin atau 0.15% berakhir pada level 0.6670.
Emas
Harga emas diperdagangkan melemah ditengah penguatan Dolar sepanjang sesi perdagangan Jumat (18/11) menyusul indikasi dari pejabat Federal Reserve AS bahwa lebih banyak kenaikan suku bunga karena bank berusaha untuk menurunkan inflasi.
Dipasar spot, harga emas ditutup melemah sebanyak $9.59 atau 0.55% berakhir pada level $1,750.30 per ons, setelah uji tertinggi $1,767 dan terendah $1,747. Sedangkan emas berjangka kontrak Desember ditutup melemah sebanyak $8.60 atau 0.49% berakhir pada level $1,754.40 per ons di Divisi Comex.
Minyak
Harga minyak anjlok selama sesi perdagangan akhir pekan, uji terendah $77.61 per barel ditengah kekhawatiran yang terus meningkat tentang melemahnya permintaan di China karena memburuknya ekonomi dan lonjakan kasus covid19, serta spekulasi seputar kenaikan lebih lanjut suku bunga AS.
Dipasar spot, harga minyak ditutup melemah sebanyak $1.78 atau 2.22% berakhir pada level $80.30 per barel, setelah uji terendah $77.61 per barel. Minyak mentah berjangka WTI AS melemah sebanyak $1.53 atau 1.91% berakhir pada level $80.11 per barel. Sedangkan minyak mentah berjangka Brent anjlok lebih dari $2 atau 2.47% pada level $87.62 per barel.
Sentimen
Memasuki sesi perdagangan pekan ini, pasar global diperkirakan akan diperdagangkan pada kisaran yang tidak terlalu besar menyusul minimnya data dan libur Thanksgiving AS pada Kamis dan Jumat mendatang.
Pasar global hanya akan terfokus pada perkembangan politik dan geopolitik Nato hingga hubungan AS, Jepang, Korsel dan Korea Utara.