Kembali Tertekan Lebih Dalam, Harga Emas Tunggu Data Kunci PCE AS
Harga emas anjlok sepanjang sesi perdagangan Kamis (25/7), semakin menjauh dari level tertinggi yang pernah ada karena pelaku mengalihkan perhatiannya pada Yen Jepang yang menguat pada level terkuatnya sejak Mei ditengah gap yang terjadi pada kesenjangan kebijakan motener Fed dan BoJ.
Harga emas kehilangan daya tarik ketika para pelaku pasar menilai harga emas terlalu tinggi dan memerlukan ayunan turun untuk dapat bergerak naik lebih tinggi. Pelaku pasar kini mengalihkan perhatiannya pada perbedaan kebijakan Boj dan Fed. Alih-alih BoJ yang diharapkan untuk mempertimbangkan kenaikan suku bunga lebih lanjut, Fed justur diharapkan untuk memangkas suku bunga segera pada September.
Harga emas melemah mencapai terendah $2,353 per ons pada Kamis (25/7) ketika Dolar berhasil rebound, setelah sebelumnya sempat bergerak turun searah disesi Asia dan awal Eropa. Kenaikan ditopang oleh serangkaian data ekonomi AS yang positif.
- US Core Durable Goods Orders (MoM) (Jun), 0.5% (A) vs. 0.2% (F) vs. -0.1% (P)
- US Durable Goods Orders (MoM) (Jun), 6.6% (A) vs. 0.3% (F) vs. 0.1% (P)
- US Core PCE Prices (Q2), 2.9% (A) vs. 2.7% (F) vs. 3.70% (P)
- US GDP (QoQ) (Q2), 2.8% (A) vs. 1.9% (F) vs. 1.4% (P)
- US Goods Trade Balance, -100.62B (P)
- US Initial Jobless Claims, 235K (A) vs. 237K (F) vs. 245K (P)
- US PCE Prices (Q2), 2.6% (A) vs. 3.4% (P)
Hingga akhir perdagangan Kamis (25/7), Harga emas (spot) mencatatkan kerugian sebesar $33.26 atau 1.39% pada level $2,363.72 per ons, setelah uji tertinggi $2,401 dan terendah $2,353.
Pada saat yang sama, harga emas berjangka kontrak Agustus sebagai kontrak teraktif saat ini berakhir turun sebanyak $62.20 atau 2.57% berakhir pada level $2,353.50 per ons, setelah uji tertinggi $2,400 dan terendah $2,351 di Divisi Comex.
Sementara Indeks Dolar AS bergerak mondar-mandir pada kisaran 104.08 – 104.46, sebelum akhirnya ditutup dengan kenaikan sekitar 5 poin atau 0.05%.
Berikut adalah posisi pasar matauang pada penutupan 25 Juli 2024,
- USDX : 104.41 , +5 / +0.05%
- AUDUSD : 0.65367 , -44 / -0.67%
- EURUSD : 1.08449 , +6 / +0.05%
- GBPUSD : 1.28504 , -56 / -0.43%
- NZDUSD : 0.58863 , -43 / -0.72%
- USDJPY : 153.942 , +5 / +0.03%
- USDCAD : 1.38234 , +17 / +0.13%
- USDCHF : 0.88150 , -37 / -0.41%
Pasar GBP/USD melemah untuk sesi ketiga berturut-turut menyusul meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga oleh BoE minggu depan. Menurut 49 dari 60 ekonom Reuters, BOE diperkirakan akan menangkas suku bunga pada 1 Agustus menndatang sebesar 25bps menjadi 5%.
Pasar matauang komoditas terlihat tertekan lebih dalam selama selama pergerakkan Kamis (25/7) menyusul laporan perlambatan ekonomi Tiongkok dan laporan pemangkasan suku bunga PBoC pada awal sesi Asia kemarin.
Kekhawatiran perlambatan ekonomi negara konsumen komoditas terbesar tersebut juga menekan harga minyak mentah dunia mencapai level terendah sejak 8 Juni.
Berikut adalah posisi pasar minyak pada penutupan 25 Juli 2024,
- OIL (SPOT) : $77.92 , +$0.87 / +1.13%
- WTI : $78.28 , +$0.69 / +0.89%
- BRENT : $81.39 , +$0.57 / +0.71%
Sentimen
Pada sesi perdagangan Jumat (26/7), fokus pasar akan tertuju pada laporan Inflasi Jepang, PCE Price AS dan Pertemuan Bank Sentral Rusia (CBR).