
Kepala Bank Sentral Swiss Mengatakan Kenaikan Suku Bunga Lebih Lanjut Tidak Diperlukan
Kenaikan suku bunga lebih lanjut dari Swiss National Bank tidak diperlukan mengingat perkiraan inflasi terbaru bank tersebut, Ketua SNB Thomas Jordan mengatakan kepada surat kabar Swiss Aargauer Zeitung dalam sebuah wawancara.
“Saat ini kita dapat melihat dari perkiraan inflasi bahwa kenaikan suku bunga lebih lanjut tidak diperlukan untuk menjaga stabilitas harga,” kata Jordan kepada surat kabar tersebut dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada hari Jumat.
Pencapaian stabilitas harga menjadi target utama SNB yang ditetapkan sebagai inflasi pada kisaran 0-2%.
Setelah periode ketika inflasi Swiss berada di atas 2%, yang memicu dua kali kenaikan suku bunga oleh SNB tahun lalu, kenaikan harga telah melambat dalam beberapa bulan terakhir.
Inflasi pada bulan Desember sebesar 1,7%, sedangkan SNB pada bulan Desember menurunkan perkiraan kenaikan harga ke level 1,9% pada tahun 2024 dan 1,6% pada tahun 2025 – keduanya berada dalam kisaran targetnya.
Meski begitu, Jordan tetap berhati-hati mengenai masa depan.
“Perjuangan melawan inflasi belum sepenuhnya dimenangkan, namun kita menghadapi situasi yang jauh lebih baik dibandingkan tahun lalu,” kata Jordan dalam wawancara, yang berlangsung di sela-sela Forum Ekonomi Dunia di Davos.
“Menurut perkiraan kami, inflasi akan tetap di bawah 2% untuk tiga tahun ke depan,” tambahnya, meski ia menolak mengatakan kapan penurunan suku bunga bisa terjadi.
Pasar uang menunjukkan kemungkinan 52% bahwa SNB akan menurunkan suku bunga dari level saat ini sebesar 1,75% pada pertemuan bank sentral berikutnya pada tanggal 21 Maret.
Jordan mengakui dampak apresiasi franc Swiss terhadap perekonomian Swiss, khususnya eksportir. Mata uang safe haven menguat hampir 6% terhadap euro, hampir 10% terhadap dolar dan 4% terhadap pound tahun lalu.
“Apresiasi franc menimbulkan tantangan bagi banyak perusahaan,” katanya. Namun dampak kenaikan nilai mata uang tersebut berkurang karena tingginya inflasi di luar negeri, katanya.
“Menjelang akhir tahun 2023, kami juga melihat apresiasi nyata terhadap franc,” katanya. “Tentu saja kami memperhitungkannya.”
SNB telah bereaksi terhadap situasi ini dengan tidak lagi fokus pada penjualan mata uang asing, kata Jordan, sebuah tindakan yang di masa lalu memperkuat mata uang tersebut.