Ketegangan Politik Hingga Gempa Turki Dorong Penguatan Dolar
Indeks Dolar kembali diperdagangkan menguat, melanjutkan keuntungan sesi Jumat dan menetap pada level tertinggi dalam satu bulan setelah serangkaian data tenaga kerja yang kuat, ketegangan politik AS-China dan gempa dasyat yang mengguncang Turkey serta beberapa negara disekitarnya.
Sejak awal perdagangan Senin (6/2) Dolar bergerak lebih tinggi terlebih setelah ketegangan politik antara Washington dan Beijing memicu permintaan pada mata uang Amerika. Ketegangan ddipicu oleh Balon pengintai dari China yang terbang melintasi langit AS minggu lalu. Pemerintahan Presiden Joe Biden telah berhasil menurunkannya pada hari Sabtu dan Akibatnya, hubungan diplomatik antara kedua negara untuk sementara terputus karena Amerika Serikat menunda perjalanan Menteri Luar Negeri Blinken yang akan datang ke China.
Disisi lain, guncangan gempat yang menerpa Turkey pada Senin kemarin mendorong matauang Dolar kembali diburu sebagai safehaven bersama dengan Emas. Dolar menyelesaikan perdagangan awal pekan (6/2) dengan keuntungan sekitar 63 poin atau 0.61% berakhir pada level 103.63, setelah uji tertinggi 103.77 dan terendah 103.00.
Matauang
Matauang EUR/USD memperpanjang penurunan dalam tiga hari beruntun ke level terendah dalam empat pekan. Euro semakin terpuruk setelah serangkaian Data UE memberikan hasil yang mengecewakan. Dalam data Jeman, terlihat bahwa Industrial Production selama periode Desember dilaporkan turun sebanyak 10,1% (YoY), jauh lebih buruk dari yang diperkirakan. Di sisi lain, Penjualan Ritel Zona Euro turun sebesar 2,7% MoM di bulan Januari dan sebesar 2,8% dibandingkan tahun sebelumnya.
Merespon serangkaian data tersebut, EUR/USD ditutup melemah sebanyak 68 poin atau 0.64% berakhir pada level 1.0724, setelah uji tertinggi 1.0798 dan terendah 1.0708. GBP/USD terkoreksi sebanyak 32 poin atau 0.27% berakhir pada level 1.2018, setelah uji tertinggi 1.2077 dan terendah 1.2005.
AUD/USD berakhir melemah sekitar 38 poin atau 0.56% berakhir pada level 0.6882, setelah uji tertinggi 0.6948 dan terendah 0.6854. Pagi ini, pasar Aussie akan terfokus pada pertemuan Bank Sentral Australia (RBA) pada pukul 10:30 WIB.
Pasangan matauang USD/JPY berakhir melemah pada level 132.62 – mencatatkan kenaikan sebanyak 145 poin atau 1.09%, setelah Pemerintah Jepang mendekati Masayoshi Amamiya Deputi Bank of Japan Deputy sebagai kandidat terdekat sebagai kepala Bank of Japan berikutnya. Masayoshi Amamiya diperkirakan akan mendorong Yen melemah karena berpotensi mempertahankan kebijakan ‘pelonggaran moneter’.
Emas
Harga emas rebound selama sesi perdagangan Asia Senin (6/2), mencapai level tertinggi hariannya pada $1,881 setelah anjlok lebih dari $50 pada perdagangan Jumat (3/2) lalu. Sayangnya, penguatan Emas nampak terbebani oleh kenaikan Dolar yang berlansung selama sesi perdagangan awal pekan ini ditengah ketegangan politik AS-china dan gempa di Turki.
Gempa berkekuatan 7.8SR di selatan Turki disebutkan sebagai bencana terbesar yang dihadapi Turki sejak 1939. Hingga data terbaru saat berita ini ditulis tercatat setidaknya 2379 Korban meninggal dunia di Turki dan 1.444 di Suriah. dan sekitar 6217 bangunan hancur di Turki.
Dipasar spot, harga emas ditutup menguat sekitar $2.58 atau 0.14% berakhir pada level $1,867.05 per ons, setelah uji tertinggi $1,881 dan terendah $1,860. Sementara emas berjangka kontral April diperdagangkan melemah sebanyak $2.90 atau 0.15% berakhir pada level $1,879.50 per ons.
Minyak
Harga minyak mentah dunia melonjak pada perdagangan awal pekan ini (6/2), mencatatkan keuntungan tajam setelah Arab Saudi mengumumkan kenaikan harga jual dipasar Asia dan Iraq untuk sementara menghentikan ekspor minyak ke melalui Turki paska terjadinya Gempa 7.8SR diselatan Turki.
Dipasar spot, harga emas ditutup menguat sekitar $2.58 atau 0.14% berakhir pada level $1,867.05 per ons, setelah uji tertinggi $1,881 dan terendah $1,860. Sementara emas berjangka kontral April diperdagangkan melemah sebanyak $2.90 atau 0.15% berakhir pada level $1,879.50 per on
Dipasar spot, harga minyak ditutup menguat sebanyak $1.25 atau 1.68% berakhir pada level $74.43 per barel, setelah uji tertinggi $74.50 dan terendah $72.25. Minyak mentah berjangka WTI AS naik sebanyak $0.72 atau 0.97% berakhir pada level $74.11 per barel. Sementara Brent London naik sebanyak $1.05 atau 1.30% pada level $80.99 per barel.
Sentimen
Memasuki sesi perdagangan Selasa (7/2), fokus utama pasar global akan tertuju pada pernyataan Kepala Fed Jerome Powell yang dijadwalkan menyampaikan dipidatonya pada pukul 00:40 WiB dini hari nanti.
Disesi perdagangan Asia hari ini, pasar akan terfokus pada Laporan Neraca Perdagangan Australia pada pukul 07:30 WIB, pertemuan RBA pada pukul 10:30 WIB dan laporan Neraca perdagangan Amerika pada pukul 20:30 WIB.