Krisis Ekonomi China, Picu Kenaikan Dolar dan Lemahnya Harga Komoditas
Indeks Dolar AS kembali diburu pelaku pasar ditengah harapan bahwa the Fed masih akan berada pada jalur pengetatan kebijakan moneter karena resiko inflasi yang lebih tinggi dan sektor tenagakerja yang kuat.
Disisi lain, Kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi di China, termasuk perlambatan konsumsi, masalah pasar properti, dan masalah shadow banking terus membebani sentimen global dan mendorong pelaku pasar berburu safehaven Dolar dan menghindari aset berisiko.
Dolar berakhir menguat tajam terhadap Yen Jepang karena kesenjangan kebijakan moneter. Sedangkan pasar Euro dan Pounds melemah tajam terhadap Dolar AS karena penghindaran resiko.
- USDX : 103.43 , -1 / -0.01%
- AUDUSD : 0.6402 , -21 / -0.32%
- EURUSD : 1.0871 , -7 / -0.07%
- GBPUSD : 1.2745 , +16 / +0.13%
- NZDUSD : 0.5924 , -12 / -0.21%
- USDJPY : 145.83 , -50 / -0.34%
- USDCAD : 1.3545 , +15 / +0.11%
- USDCHF : 0.8783 , -16 / -0.18%
Emas
Berlawanan dengan Dolar, Harga emas berakhir melemah tajam selama sesi perdagangan Kamis (17/8) – menetap dibawah level $1,900 per ons untuk hari ke-2 berturut-turut dan ditutup pada level terendah sejak 15 Maret.
Kekhawatiran tentang krisis permintaan dari China karena lemahnya aktifitas ekonomi dan gejolak dipasar properti menjadi pendorong utama melemahnya harga emas dan momok negatif untuk pasar komoditas lainnya.
Data terbaru dari China sebagai negara dengan ekonomi terbesar kedua di Dunia menunjukkan bahwa konsumsi melambat, ekspornya turun, dan masalah di pasar properti memicu arus keluar dari ekuitas China. Selain itu, gejolak bank bayangan China senilai $3 triliun terus membebani perekonomiannya.
- XAUUSD : $1,889.06 , -$2.22 / -0.12%
- GOLD FUTURES : $1,915.20 , -$13.10 / -0.68%
- OIL (SPOT) : $79.49 , +$0.66 / +0.84%
- WTI : $80.39 , +$1.01 / +1.27%
- BRENT : $84.12 , +$0.67 / +0.80%
- NGAS : $2.714 , +$0.02 / +0.85%
Sentimen
Memasuki sesi perdagangan akhir pekan (18/8) fokus utama pasar global akan tertuju pada laporan Inflasi Jepang (06.50 WIB), Penjualan Ritel Inggris (13.00 WIB) dan laporan Inflasi Eropa (16.00 WIB).
Sepanjang perdagangan Jumat ini – diluar dari fokus terhadap data ekonomi, pasar akan memperhatikan perkembangan tentang krisis properti di China menyusul kebangkrutan Evergrande perusahaan developer terbesar di China.