Minim Data, Harga Emas Diperdagangkan Sempit
Harga emas diperdagangkan dalam kisaran yang sempit selama sesi perdagangan awal pekan karena minimnya data dan hanya terfokus perkembangan konflik Ukraina dan pres konference Kepala Fed Jerome Powell.
Dalam perkembangan konflik Ukraina, Rusia memaksa pasukan militer Ukraina untuk menyerah di Mariupol – namun secara tegas Ukraina menolak seruan tersebut, mendorong konflik terus berlanjut dan semakin panas. Disisi lain Presiden AS Joe Biden memperingatkan para CEO untuk melindungi perusahaan mereka dari serangan siber dan berinvestasi dalam keamanan siber karena kekhawatiran serangan yang mungkin akan dilakukan oleh Rusia.
Sementara itu, dari sentimen fundamental ekonomi – Kepala Fed Jerome Powell dalam National Association for Business Economics Annual Economic Policy Conference, Powell mengatakan bahwa jika Fed perlu menaikkan suku bunga lebih dari 25 bps pada setiap pertemuan.
Dipasar spot, harga emas ditutup menguat sebanyak $14.89 atau 0.77% berakhir pada level $1,935.91 per ons, setelah sempat diperdagangkan hingga setinggi $1,940 dan serendah $1,917. Emas berjangka kontrak April ditutup naik tipis hanya sekitar $0.20 atau 0.01% berakhir pada level $1,929.50 per ons di Divisi Comex.
Memasuki sesi perdagangan hari ini, pasar emas akan terus terfokus pada rangkaian fundamental Ukraina dan Outlook ekonomi global karena minimnya data ekonomi. Secara teknikal harga emas diperkirakan akan diperdagangkan pada kisaran $1,956.00 – $1,930.00.