Naik Dalam 5 Hari Beruntun, Dolar Cetak Rekor Tertinggi Baru
Indeks Dolar Amerika berbalik menguat selama sesi perdagangan Amerika, mencatatkan rekor baru pada 105.66 tertinggi sejak Desember 2002.
Dolar diuntungkan dari harapan pengetatan kebijakan moneter oleh Fed terlebih setelah JP Morgan dan Goldman Sachs merevisi perkiraan dan melihat bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75 bps pada pertemuan FOMC besok.
Hingga menjelang akhir sesi perdagangan Selasa (14/5), Dolar diperdagangkan menguat sebanyak 38 pooin atau 0.36% berada pada level 105.59 saat berita ini ditulis (02:30 WIB), setelah sempat diperdagangkan melemah pada 104.61 disesi Asia.
Emas
Harga emas terjun ke kisaran $1,805 dari sesi tertinggi hariannya pada $1,831 setelah Dolar kembali catatkan rekor tertinggi baru jelang pertemuan Fed besok malam.
Setelah sempat mondar-mandir kisaran $1,809 – $1,831 paska laporan inflasi PPI AS yang tercatat naik sekitar 8.3% dibawah harapan pasar pada 8.6%. Sayangnya, meski laporan inflasi produsen AS dirilis lebih rendah dari perkiraan – hal tersebut tidak memudarkan harapan kenaikan suku bunga Fed.
Survei terbaru oleh CME Group menunjukkan bahwa probabilitas suku bunga AS meningkat ke 98% untuk kenaikan suku bunga 75 bps minggu ini, lebih tinggi dibandingkan dengan hanya 4% minggu lalu.
Dipasar spot, harga emas diperdagangkan melemah sebanyak $13.20 atau 0.73% berada pada level $1,805.84 per ons (02:30 WIB). Emas berjangka kontrak Agustus diperdagangkan melemah sebanyak $21.70 atau 1.20% berada pada level $1,810.10 per ons (02:30 WIB) di Divisi Comex.
Matauang
Pounsterling anjlok dibawah 1.2 untuk pertama kalinya sejak Maret 2020. GBP/USD masih terus berada dibawah tekanan karena prospek suram ekonomi Inggris, Tingkat pengangguran naik ke 3.8% dan meski BOE diperkirakan akan kembali menaikkan suku bunga pada pertemua Kamis (16/6).
GBP/USD diperdagangkan anjlok 179 poin atau 1.50% berada pada level 1.1951 (02:30 WIB), setelah sempat anjlok uji terendah 1.1932 – menandai penurunan beruntun dalam 5 hari perdagangan. EUR/USD bertahan dikisaran 1.0405 setelah sempat naik ke tertinggi Selasa pada 1.0484. Euro diperdagakan cenderung stabil dibandingkan matauang rival utama dolar lainnya karena investor kembali terfokus pada harapan kenaikan suku bunga awal ECB pada Juli mendatang.
USD/JPY tetap dalam trend pelemahan diatas 135,00 selama sesi perdagangan Selasa, kembali catatkan rekor tertinggi baru pada 135.44 setelah BOJ menawarkan untuk membeli 800 Milyar Yen untuk JGB (Japan Goverment Bond) tenor 5-10 Tahun pada 15 Juni. Hingga saat berita ini ditulis (02:30 WIB) USD/JPY diperdagangkan naik sebanyak 98 poin atau 0.72% berada pada level 135.39.
Yen Jepang terlihat masih enggan terkoreksi tajam jelang pertemuan Fed dan BOJ, meski Menteri Keuangan Jepang Suzuki menegaskan kembali pelemahan tajam pada Yen baru-baru ini dinilai mengkhawatirkan dan menegaskan bahwa mereka akan mengambil langkah yang tepat di pasar FX jika perlu.
Sentimen
Memasuki perdagangan tengah pekan, fokus pasar akan tertuju pada pertemuan Federal Reserve AS pada Rabu malam (Kamis dini hari) pukul 01:00 WIB. Dalam pertemuan Juni, Fed diharapakan untuk menaikkan suku bunga acuan minimal 50bps. Pertemuan Bank Sentral Inggris akan digelar pada Kamis pukul 18:00 WIB dan Bank Sentral Jepang pada Jumat pukul 10:00 WIB.
Beberapa data sebelum pertemuan Fed juga akan dirilis dan cukup berdampak besar diantaranya Penjualan Ritel Cina (09:00 WIB) dan Penjualan Ritel AS (19:30 WIB).