NFP Dorong Kenaikan Tajam Pasar Dolar
Indeks Dolar Amerika bergerak menguat tajam pada perdagangan Jumat (5/8), mencatatkan keuntungan sekitar 84 poin atau 0.79% berakhir pada level 106.58, setelah uji tertinggi 106.93 dan naik sekitar 0.65% dalam sepekan.
Dolar menguat merespon data kuat dari sektor tenaga kerja AS, yang mencatatkan sebanyak 528K penyerapan lapangan kerja baru selama periode Agustus atau dua kali lipat lebih besar dari harapan pasar. Tingkat Pengangguran Amerika juga tercatat membaik, turun ke level 3.5% dari 3.6%.
Penguatan Dolar seketika memberikan tekanan kuat pada pasar rival utamanya. Dalam pekan ini, Dolar berpotensi kembali menguat karena meningkatnya ketegangan US-China sejak kunjungan AS ke Taiwan pekan lalu.
Emas
Harga emas berada dibawah tekanan selama sesi perdagangan Amerika Jumat (5/4) lalu, merespon laporan tenaga kerja Amerika yang dirilis dengan hasil yang sangat baik. Emas gagal mempertahankan keuntungan awal sesi, dan bergerak turun tajam membalikkan keuntungan sesi sebelumnya.
Dipasar spot, harga emas ditutup melemah sebanyak $16.05 atau 0.90% berakhir pada level $1,774.77 per ons, setelah uji tertinggi $1,794 dan terendah $1,764. Emas berjangka kontrak Desember ditutup melemah sebanyak $15.70 atau 0.88% berakhir pada level $1,791.20 oer ons di Divisi Comex.
Harga emas berpotensi diuntungkan dari ketegangan geopolitik AS-China atas Taiwan, terlebih setelah China memberikan sanksi terhadap Kepala DPR AS Nancy Pelosi pada Jumat. Emas mungkin baru akan merespon besar peristiwa ini jika AS memberikan tindakan balasan atas sanksi China.
Dari dukungan fundamental, kenaikan emas akan cenderung terbatas karena dalam hal ini, Dolar juga akan turut diuntungkan sebagai safehaven bersama dengan emas.
Matauang
Sekeranjang matauang utama dunia melemah terhadap Dolar dan mencatatkan kerugian tajam terbesar kedua dalam sepekan setelah penurunan tajam pada sesi perdagangan Selasa (2/8). Pasangan matauang AUD/USD ditutup melemah sebanyak 57 poin atau 0.82% berakhir pada level 0.6910, setelah uji 0.6869 terendah dalam dua pekan.
EUR/USD ditutup melemah sebanyak 67 poin atau 0.66% berakhir pada level 1.0176, setelah uji terendah 1.0141 dan tertinggi 1.0251. GBP/USD melemah sebanyak 87 pin atau 0.72% berakhir pada level 1.2070.
Bank of England baru-baru ini telah menaikkan suku bunga terbesar dalam 27 tahun untuk melawan lonjakan inflasi dalam kenaikan 50 bp dovish menjadi 1,75%. Bank sentral juga mengatakan bahwa resesi panjang akan datang, yang diperkirakan akan dimulai pada kuartal keempat tahun ini. Hal ini semakin menyoroti prospek suram ekonomi Inggris dan pound.
Sementara itu, USD/JPY naik sebanyak 206 poin atau 1.53% melemah pada level 135.00, setelah uji tertinggi 135.48.