Panik Invasi Skala Penuh, Investor Buru Dolar Sebagai Safehaven
Panik selling menghantui pasar matauang global selama sesi perdagangan Kamis (24/2), setelah invasi skala penuh di Ukraina akhirnya dilakukan oleh Rusia dalam kurang dari 24 jam sejak Ukraina umumkan kondisi “Darurat”.
Perburuan Investor pada aset safehaven, telah membawa Dolar diperdagangkan menguat tajam dan menekan perdagangan pasar rival utamanya. Hingga pukul 03:30 WIB, Dolar diperdagangkan menguat sebanyak 79 poin atau 0.81% berada pada level 97.00, setelah sempat naik hingga setinggi 97.73.
Penguatan Dolar juga diperkuat dari rangkaian data ekonomi AS yang dirilis positif. Diantaranya, GDP AS yang tercatat meningkat sebanyak 7% dari 6.9% selama kuartal ke-4. Klaim Pengangguran AS tercatat naik hanya sekitar 232.000, lebih rendah dari data perkiraan dan data sebelumnya pada 235K (F) dan 249K (P).
Dipasar matauang berisiko, pasangan matauang EUR/USD diperdagangkan melemah sebanyak 99 poin atau 0.88% berada pada level 1.1205 saat berita ini ditulis pada 03:30 WIB, sebelumnya Euro sempat melemah hingga 1.1105 – terendah sejak Mei 2020.
GBP/USD diperdagangkan melemah sekitar 156 poin atau 1.17% berada pada level 1.3390 saat berita ini ditulis, rebound dari sesi terendah Kamis (24/2) pada 1.3272. Sementara AUD/USD diperdagangkan melemah sebanyak 52 poin atau 0.72% berada pada level 0.7176.
Memasuki sesi perdagangan Jumat (25/2), pasar matauang global diperkirakan masih berpotensi tertekan karena sikap Rusia yang cenderung mengabaikan sanksi international yang diberikan oleh Negara barat dan berusahan untuk mengambil alih Ukraina sepenuhnya.