Pasar Global Sepi, Karena Minim Data Ekonomi
Dolar ditutup dengan keuntungan tipis selama sesi perdagangan Jumat (25/11) karena minimnya data selama libur hari kedua thanksgiving dan pasar hany dibuka setengah hari. Dolar berakhir pada level 105.96 – naik sekitar 10 poin atau 0.09%, setelah uji tertinggi 106.43 dan terendah 105.69.
Euro menyelesaikan perdagangan akhir pekan lalu dengan kerugian sekitar 17 poin atau 0.16% berakhir pada level 1.0393, setelah uji tertinggi 1.0428 dan terendah 1.0354. AUD/USD berakhir meelemah sekitar 13 poin atau 0.19% berakhir pada level 0.6750, setelah uji tertinggi 0.6780. Masing-masing pasangan matauang terebut mendatatkan keuntungan sekitar 0.6% dan 0.60% dalam sepekan terakhir.
Matauang Pound diperdagangkan melemah sekitar 22 poin atau 0.18% terhadap Dolar, berakhir pada level 1.2090 dan mencatatkan keuntungan sekitar 1.71% dalam sepekan terakhir. GBP/USD mencatatkan keuntungan mingguan terbesar ditengah spekulasi kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh Bank of England pada pertemuan 15 Desember mendatang.
Pengamat melihat bahwa Sterling akan cukup rentan untuk kembali terkoreksi meski BOE akan kembali menaikkan suku bunganya. Pasalnya, resesi diperkirakan akan lebih dalam di Inggris daripada di Amerika. Ekspektasi kenaikan suku bunga, yang biasanya meningkatkan nilai mata uang, dapat merugikan pound karena akan meredam prospek ekonomi negara tersebut.
Emas
Harga emas diperdagangkan dalam kisaran yang sempit karena minimnya data selama libur Thanksgiving. Pasar hanya memanfaatkan pola pergerakkan Dolar sebagai rival utamanya dan mempertahankan keuntungan tipis karena Investor mengambil keuntungan dari sentimen lonjakan kasus Covid19 di China yang semakin meluas.
Dipasar spot, harga emas ditutup menguat hanya sekitar $1.26 atau 0.07% berakhir pada level $1,756.06 per ons, setelah uji tertinggi $1,761 dan terendah $1,745. Emas berjangka kontrak Desember ditutup menguat sekitar $8.40 atau 0.48% berakhir pada level $1,754.00 per ons di Divisi Comex.
Minyak
Harga minyak dipasar spot diperdagangkan dalam kisaran yang cukup, anjlok setelah uji tertinggi $79.91 karena meningkatnya kekhawatiran tentang permintaan minyak oleh China karena lockdown dibebera wilayah indutri terbesar China dan tawar-menawar atas batas harga yang akan diterapkan Eropa pada minyak Rusia.
Dipasar spot, harga minyak diperdagangkan melemah sebanyak $1.41 atau 1.84% berakhir pada level $76.58 per barel, setelah uji tertinggi $79.91 dan terendah $76.24. Minyak mentah WTI AS ditutup melemah sebanyak $1.68 atau 2.20% berakhir pada level $76.28 per barel. Sedangkan minyak mentah berjangka Brent London turun sebanyak $1.41 atau 1.68% berakhir pada level $83.71 per barel.
Sentimen
Memasuki sesi perdagangan pekan ini, pasar global akan terfokus pada laporan tenaga kerja Amerika yang akan dirilis pada Rabu hingga Jumat mendatang. Pasar juga akan cukup memperhatikan sederetan jadwal press konfence kepala Bank Sentrl di Dunia diantaranya : Kepala ECB Christine Lagarde akan bersaksi pada Senin (28/11), Kepala BOE Andrew Bailey pada Selasa (29/11), Kepala Fed Jerome Powell dan Kepala BoJ pada Kamis (1/12).