Pasar Komoditas Anjlok, Susul Prospek Perlambatan Ekonomi Global
Pasar komoditas mentah diperdagangkan melemah selama sesi perdagangan Selasa (3/9) menyusul proyeksi perlambatan ekonomi global oleh Bank of America Merill Lynch (BofA). Pasar emas bahkan mengabaikan serangkaian hasil laporan data ekonomi AS yang dirilis melambat.
Dalam laporan terbaru, BofA menurunkan proyeksi pertumbuhan GDP Global menjadi 3.1% dari 3.2% dan menurunkan target pertumbuhan GDP China dari 5% menjadi 4.8%.
Hingga jelang penutupan perdagangan Selasa (3/9) pada pukul 03:30 WIB, Harga emas diperdagangkan melemah sebanyak $5.73 atau 0.23% berada pada level $2,491.76 per ons, setelah uji terendah $2,473 dan tertinggi $2,506.
Pada saat yang sama emas berjangka kontrak Desember sebagai kontrak teraktif saat ini, diperdagangkan melemah sebanyak $4.10 atau 0.16% pada level $2,523.50 per ons, setelah uji terendah $2,504 dan tertinggi $2,538 di Divisi Comex.
Minyak
Harga minyak anjlok dibawah level $70 per barel pada perdagangan Selasa (3/9) menyusul ekspektasi perlambatan ekonono China, rumor pemangkasan produksi OPEC+ dan kekhawatiran seputar melambatnya permintaan minyak Tiongkok.
Baru-baru ini berdasarkan laporan Reuters, Enam sumber dari dalam Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya mengatakan bahwa organisasi tersebut berencana untuk meningkatkan produksi mulai Oktober.
Dimana Delapan anggota OPEC+ dijadwalkan untuk meningkatkan produksi sebesar 180.000 barel per hari (bph) pada bulan Oktober sebagai bagian dari rencana untuk mulai menghentikan pemotongan pasokan terbaru mereka sebesar 2,2 juta bph sambil mempertahankan pemotongan lainnya hingga akhir tahun 2025.
Disisi lain, tekanan datang dari perlambatan permintaan dari Tiongkok, sebagai konsumen minyak terbesar di dunia. Data terbaru menunjukkan aktivitas manufaktur Tiongkok pada bulan Agustus mencapai titik terendah dalam enam bulan sebagaimana diukur oleh PMI Manufaktur.
Dari sudut pandang lain, ekonomi Tiongkok sedang mengalami pergeseran struktural yang akan membuatnya kurang bergantung pada Minyak di masa mendatang. Perubahan struktural ini mencakup “pengalihan bahan bakar ke Kendaraan Listrik (EV) dan dari Minyak ke Gas Alam Cair (LNG).
Berikut adalah posisi harga minyak jelang penutupan perdagangan 3 September 2024 pada pukul 03:30 WIB,
- OIL (SPOT) : $69.95 , -$3.51 / -4.78%
- WTI : $70.36 , -$3.19 / -4.34%
- BRENT : $73.75 , -$3.77 / -4.86%
Dolar
Indeks Dolar AS diperdagangkan menguat tipis selama sesi perdagangan Selasa (3/9), karena prospek negatif pertmbuhan ekonomi global dan sikap wait and see para pelaku pasar jelang data kunci tenaga kerja AS pada Rabu hingga Jumat mendatang.
Serangkaian data ekonomi AS terbaru jga gagal mendorong kenaikan lebih lanjut pada Dolar karena bayang-barang resesi global.
- US S&P Global US Manufacturing PMI (Aug), 47.9 (A) vs. 48.1 (F) vs. 48.0 (P)
- US Construction Spending (MoM) (Jul), -0.3% (A) vs. 0.1% (F) vs. -0.3% (P)
- US ISM Manufacturing PMI (Aug), 47.2 (A) vs. 47.5 (F) vs. 46.8 (P)
Berikut adalah posisi matauang jelang penutupan perdagangan 3 September 2024 pada pukul 03:30 WIB,
- AUDUSD : 0.67087 , -84 / -1.23%
- EURUSD : 1.10394 , -32 / -0.29%
- GBPUSD : 1.31055 , -40 / -0.31%
- NZDUSD : 0.61839 , -51 / -0.81%
- USDJPY : 145.682 , -116 / -0.79%
- USDCAD : 1.35523 , +60 / +0.45%
- USDCHF : 0.85077 , -7 / -0.08%
- USDCNH : 7.11730 , +62 / +0.09%
Sentimen
Pada perdagangan Rabu (4/9), pasar gbobal akan mulai memusatkan perhatian pada data tenaga kerja AS diantaranya, JOLTs Job Opening pada pukul 21:00 WIB, ADP Employment Change pada Kamis (5/9) dan Nofarm Payrolls AS pada Jumat (6/9).