Powell Kirim Dolar Bergerak Lebih Rendah
Indeks Dolar AS diperdagangkan melemah tajam setelah Kepala Fed Jerome Powell memberikan signal tegas tentang memperlonggar kebijakan moneter Bank Sentral. Investor betul-betul sangat berhati-hati jelang jadwal press Conference Powell dan menahan gelombang sentimen pasar dari serangkian data ekonomi Amerika, diantaranya :
• US ADP Nonfarm Employment Change (Nov), 127K (A) vs. 200K (F)
• US Core PCE Prices (Q3), 4.60% (A) vs. 4.50% (F)
• US GDP (QoQ) (Q3), 2.90% (A) vs. 2.7% (F)
• US Wholesale Inventories (MoM), 0.80% (A) vs. 0.50% (F)
• US Chicago PMI (Nov), 37.2 (A) vs. 47.0 (F)
• US Pending Home Sales (MoM) (Oct), -4.60% (A) vs. -5.0% (F)
Dalam pidatonya di Brookings Institute, Kepala Fed Jeroma Powell mengomentari tentang prospek ekonomi, inflasi dan lapangan kerja. Powell menegaskan bahwa perlu memperlambat laju kenaikan suku bunga, meski pengetatan kebijakan moneter masih diperlukan untuk membatasi inflasi untuk beberapa waktu kedepan. Fed menyimpulkan bahwa pelonggaran dapat dilakukan setelah Desember, lebih cepat dari pernyataan Powell beberapa waktu lalu yang mengatakan pelonggaran baru akan dilakukan setelah pertemuan Februari mendatang.
Merespon hal tersebut, Dolar diperdagangkan anjlok ke level terendah 105.77 dan berakhir pada level 105.98 – turun sekitar 83 poin atau 0.78%
Matauang
Euro diperdagangkan menguat tajam terhadap Dolar setelah merespon komentar Powell tentang inflasi AS dan rencana pelonggaran kebijakan moneter Fed – Euro sempat terkoreski tajam disesi Eropa setelah laporan Inflasi Eropa yang secara tak terduga turun untuk pertama kalinya dalam tujuh belas bulan terakhir. CPI Tahunan Eropa tercatat naik sebanyak 10%, lebih rendah dari perkiraan dan data sebelumnya pada 10.40% (F) dan 10.6% (P). Sedangkan Inflasi Bulanan Eropa turun 0.10%, berbanding terbalik dengan perkiraan dan data sebelumnya pada +0.20% (F) dan +1.5% (P).
Melemahanya inflasi Eropa memperkecil harapan kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh ECB pada pertemuan mendatang. Sejauh ini, EUR/USD diperdagangkan menguat sebanyak 78 poin atau 0.75% berakhir pada level 1.0406, setelah uji terendah 1.0289 dan tertinggi 1.0428.
GBP/USD diperdagangkan menguat sebanyak 104 poin atau 0.86% berakhir pada level 1.2054, setelah uji tertinggi 1.2086 dan terendah 1.1900. AUD/UD diperdagangkan menguat sekitar 99 atau 1.46% berakhir pada level 0.6785, setelah uji tertinggi 0.6800 dan terendah 0.6669.
Tehadap Dolar, Yen Jepang diperdagangkan menguat pada level 138.06, turun sekitar 63 poin atau 0.46%. Sedangkan Swissfranc menguat ke level 0.9453 – turun sekitar 86 poin atau 0.91%.
Emas
Harga emas diperdagangkan menguat sejak awal perdagangan Asia Rabu (30/11) setelah pelonggaran pembatasan terkait virus corona di Zhengzhou dan Guangzhou, meskipun pemerintah China berusaha untuk mengendalikan kasus baru. China terus melaporkan rekor penularan harian, tetapi protes besar-besaran telah memaksa China mengambil keputusan tersebut.
Disesi perdagangan Amerika, Emas memperkuat laju kenaikannya – melonjak ke level $1,760 menyambut signal Kepala Fed Jerome Powell tentang pelonggaran kenaikan suku bunga segera setelah pertemuan Desember. Investor bahkan mengabaikan hasil laporan data ekonomi Amerika.
Dipasar spot, harga emas diperdagangkan menguat sekitar $18.40 atau 1.04% berakhir pada level $1,768.00 per ons, setelah uji tertinggi $1,769 dan terendah $1,744. Emas berjangka kontrak Desember diperdagangkan menguat sebanyak $35.30 atau 1.98% berada pada level $1,783.70 per ons (04:00 WIB) di Divisi Comex.
Minyak
Harga minyak mentah dunia menguat untuk hari ketiga beruntun merespon pelonggaran pembatasan terkait virus corona dibeberapa wilayah China. Disisi lain, rumor bahwa OPEC+ akan mempertahankan level produksi minyak tidak berubah pada pertemuan 4 Desember mendatang memberikan sentimen positif pada pasar.
Dipasar spot, harga minyak diperdagangkan menguat sebanyak $1.60 atau 1.99% berakhir pada level $80.50 per barel, setelah uji tertinggi $81.37 dan terendah $78.42. Minyak mentah berjangka WTI AS menguat sebanyak $2.38 atau 2.95% berada pada level $80.58 per barel. Sedangka Brent London menguat sebanyak $2.72 atau 3.13% berakhir pada level $86.97 per barel.
Sentimen
Memasuki sesi perdagangan hari ini, fokus pasar global akan tertuju pada laporan Klaim Pengangguran, PCE Price Index dan Manufacturing PMI AS. Pasar juga akan memperhatikan kesaksian Governor BOJ Kuroda Speaks pada pukul 20:00 WIB.