Pro-Kontra Kenaikan Suku Bunga Dikalangan Member Fed, Tekan Pergerakan Dolar
Indeks Dolar Amerika anjlok ke level terendah sejak 20 September, ditutup dibawah level 110 sejak spekulasi perlambatan pengetatan kebijakan Fed yang mungkin akan dilakukan pada Desember mendatang karena kekhawatiran tentang kenaikan suku bunga yang terus menerus dalam skala besar dapat menimbulkan resiko pada pertumbuhan ekonomi AS.
Indeks Dolar AS ditutup melemah sebanyak 119 poin atau 1.08% berakhir pada 109.69, setelah uji tertinggi 111.14 dan terendah 109.63. Dolar melemah tajam dalam dua sesi perdagangan berturut-turut dan investor terus menunggu signal dari laporan GDP AS dan Pertemuan Bank Sentral Eropa hari ini.
ECB dijadwalkan akan mengumumkan perubahan suku bunga pada pertemuan hari ini. ECB diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebanyak 75bps menjadi 2.00%. Sepanjang perdagangan Rabu (26/10), EUR/USD diperdagangkan menguat sebanyak 116 poin atau 1.15% berakhir pada level 1.0083, setelah uji tertinggi 1.0088 dan terendah 0.9943.
GBP/USD diperdagangkan menguat sebanyak 156 poin atau 1.35% berakhir pada level 1.1628. Poundsterling terus mempertahankan keuntungan meski ada beberapa gejolak fiskal di Inggris. Baru-baru ini, Kanselir Jeremy Hunt menyampaikan bahwa Pengumuman rencana anggaran jangka menengah akan ditunda hingga 17 November.
Dipasar Asia, Pasangan AUD/USD berakhir menguat lebih dari 1.5% berakhir pada level 0.6493. Sementara USD/JPY menguat ke level 146.36, berakhir naik sebanyak 156 poin atau 1.07%.
Emas
Harga emas mencatatkan reli tajam selama sesi perdagangan Rabu (26/10), merespon pelemahan Dolar AS karena perdebatan dikalangan Fed tentang kelangsungan kenaikan suku bunga yang dikhawatirkan akan menimbulkan resiko penurunan pada ekonomi Amerika.
Dipasar spot, harga emas ditutup menguat sebanyak $11.49 atau 0.69% berakhir pada level $1,664.40 per ons, setelah uji tertinggi $1,674 dan terendah $1,649. Sementara emas berjangka kontrak Desember naik sebanyak $11.20 atau 0.67% berakhir pada level $1,669.20 per ons di Divisi Comex.
Minyak
Pelemahan Dolar juga mendorong penguatan dipasar komoditas minyak, mengabaikan laporan persediaan minyak mentah AS yang tercatat meningkat sebanyak 2.588 juta barel dalam sepekan terakhir, lebih besar dibandingkan perkiraan pada 1.029 juta barel dan penurunan sebanyak 1.725 juta barel dalam pekan sebelumnya.
Dipasar spot, harga minyak ditutup menguat sebanyak $3.39 atau 3.84% berakhir pada level $88.29 per barel, setelah uji tertinggi $88.41 dan terendah $84.19. Minyak mentah berjangka WTI AS ditutup menguat sebanyak $2.59 atau 2.95% berakhir pada level $87.91 per barel. Sedangkan minyak mentah berjangka Brent London berakhir menguat pada level $93.79 per barel – sekitar 27 sen atau 0.29%.
Sentimen
Memasuki sesi perdagangan Kamis (27/10) fokus utama pasar global akan tertuju pada pertemuan ECB (European Central Bank) pada pukul 19:15, laporan GDP, Durable Good Orders dan Klaim Pengangguran AS pada pukul 19:30 WIB. Selain itu, Presiden ECB Christine Lagarde akan memberikan pidatonya pada pukul 21:15 WIB.