Puncak Drama Politik Inggris, GBP/USD Pertahankan Keuntungan
Sepanjang sesi perdaagangan Kamis (20/10), pasar global dibuat kewalahan dengan banyak fundamental dan pergerakkan yang tidak biasa dipasar keuangan global, merespon sederetan berita utama pemangkasan suku bunga Turki, kenaikan imbal hasil obligasi, pelemahan Yen ke level 150 hingga pengunduran diri Perdana Menteri Inggris.
Dalam kebijakan moneter baru-baru ini, Bank Sentral Turki memangkas suku bunga sebesar 150 bps selama tiga bulan berturut-turut, dengan suku bunga utama sekarang di 10,5%, meskipun inflasi tahunan melebihi 80%. Dipasar obligasi, Imbal hasil obligasi 10-tahun AS mencapai 4,23%, sedangkan imbal hasil obligasi 2-tahun naik mencapai 4,62%, karena inflasi dan resesi menjadi perhatian utama investor.
Sementara di Inggris, Drama politik Inggris mencapai puncaknya, setelah Perdana Menteri Liz Truss yang menjabat kurang dari 50 hari memutuskan untuk mengundurkan diri setelah kebijakan moneternya membawa gejolak besar dalam matauang dan ekonomi Inggris. Merespon laporan tersebut, GBP/USD bertahan diarea 1.12. Investor nampak senang dan optimis dengan pengumuman pengunduran diri Liz. GBP/USD ditutup menguat sekitar 16 poin atau 0.14% berakhir pada level 1.1233, setelah uji tertinggi 1.1336 dan terendah 1.1171.
Setelah serangkaian fundametal tersebut, Indeks Dolar AS mengakhiri sesi perdagangan Kamis (20/10) dengan kerugian hanya sekitar 9 poin atau 0.08% berakhir pada level 112.82, setelah uji tertinggi 113.10 dan terendah 112.16. EUR/USD ditutup menguat sekitar 15 poin atau 0.15% berakhir pada level 0.9787, setelah uji tertinggi 0.9845 dan terendah 0.9754.
Yen Jepang melemah ke level 150.27 tertinggi sejak 1990 terhadap Dolar AS. USD/JPY ditutup naik sekitar 26 poin atau 0.16% berakhir pada level 150.14.
Emas
Harga emas berangsur melemah dari sesi tertinggi hariannya dan berakhir hampir tidak berubah dari sesi penutupan Rabu (19/10), setelah serangkaian fundamental ekonomi saling tarik menarik – sehingga melemahkan permintaan pada logam.
Gejolak ekonomi akibat ketidakstabilan harga dan kekacauan politik semakin memperburuk prospek ekonomi global sehingga melemahkan permintaan pada emas dan menguatkan permintaan pada Dolar sebagai safehaven utama yang dinilai lebih mudah diterima. Pasar global dibuat kewalahan dengan banyak fundamental dan pergerakkan yang tidak biasa dipasar keuangan global, merespon sederetan berita utama pemangkasan suku bunga Turki, kenaikan imbal hasil obligasi, pelemahan Yen ke level 150 hingga pengunduran diri Perdana Menteri Inggris.
Dipasar spot, harga emas diperdagangkan melemah sebanyak $1.31 atau 0.08% berakhir pada level $1,627.79 per ons, setelah uji tertinggi $1,645 dan terendah $1,627. Sementara emas berjangka kontrak Desember ditutup menguat sebanyak $2.60 atau 0.16% berakhir pada level $1,636.80 per ons di Divisi Comex.
Sentimen
Memasuki sesi perdagangan Jumat (21/10), pasar global akan terus terfokus pada fundamental politik Inggris. Dari sisi data ekonomi, pasar akan terfokus pada laporan Inflasi Jepang pada pukul 06:30 WIB, Laporan Penjualan Ritel Inggris pukul 13:00 WIB, dan Consumer Confidence Eropa pada 21:00 WIB.