Rubel Rusia Sedikit Menguat vs Dolar Pada Awal Perdagangan
Rubel sedikit menguat pada awal perdagangan Rabu, namun tetap berada pada kisaran 97-98 setelah Moskow memberlakukan kontrol modal pekan lalu untuk melindungi mata uang Rusia.
Pada pukul 06.16 GMT, rubel menguat 0,1% terhadap dolar pada 97,61 dan menguat 0,1% pada perdagangan pada 103,42 terhadap euro. Mata uang ini telah turun 0,1% terhadap yuan menjadi 13,33.
Sejak Senin, 43 kelompok perusahaan pengekspor diharuskan menyetor tidak kurang dari 80% pendapatan mata uang asing ke bank-bank Rusia dan kemudian menjual setidaknya 90% dari pendapatan tersebut di pasar domestik dalam waktu dua minggu, kata pemerintah pekan lalu.
Rubel melonjak sekitar 3% dalam satu sesi minggu lalu setelah Presiden Vladimir Putin menandatangani dekrit yang mengamanatkan pemberlakuan kembali kontrol modal serupa dengan yang diberlakukan tak lama setelah Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022.
Moskow mengatakan pihaknya tidak akan mempublikasikan daftar perusahaan yang terkena dampak.
“Kekhawatiran terhadap nasib rubel memaksa Kremlin bertindak lebih tegas dalam mendukung stabilitasnya,” kata analis Finam Brokerage Alexander Potavin. “Peningkatan suku bunga acuan saja tidak cukup untuk memperkuat nilai tukar, karena pasar utang Rusia kini terputus dari platform eksternal karena sanksi dan pembatasan internal.”
Bank of Russia menaikkan suku bunga utamanya menjadi 13% pada bulan September, sebagai tindak lanjut dari kenaikan darurat sebesar 350 basis poin pada bulan Agustus ketika rubel jatuh melewati ambang batas 100 terhadap dolar.
“Oleh karena itu, pihak berwenang tidak punya cara lain selain menerapkan kontrol mata uang,” kata Potavin, memperkirakan rubel akan menetap di kisaran 92-97 terhadap dolar dalam beberapa bulan mendatang.
Rubel juga akan mulai mendapat dukungan dari masa pajak akhir bulan yang biasanya menyebabkan eksportir mengkonversi pendapatan Valas menjadi rubel untuk membayar kewajiban lokal.
Minyak mentah Brent, patokan global untuk ekspor utama Rusia, naik 1,9% menjadi $91,61 per barel.
Kementerian Keuangan Rusia akan mengadakan dua lelang obligasi negara OFZ pada hari Rabu.