Rusia Berhasil Hindari Default, Euro Kembali Melemah
Dolar menguat selama sesi perdagangan Jumat (18/3) bersama dengan sederetan matauang berisiko setelah Rusia menghindari default atas pembayaran utang yang berdenominasi dolar pada Kamis (17/3). Sementara itu, matauang Eropa justru melemah merespon prospek konflik Ukraina yang berkepanjangan.
EUR/USD ditutup melemah sebanyak 41 poin atau 0m37% berakhir pasa level 1.1048, setrlah sempat diperdagangkan hingga setinggi 1.118 dan serendah 1.1002. Sebelumnya, Euro menguat sejak awal pekan dan mencatatkan keuntungan mingguan sebanyak 1.3% setelah Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde memberi isyarat untuk pertama kalinya bahwa suku bunga akan naik pada tahun 2022.
Indeks Dolar Amerika ditutup menguat sebanyak 23 poin atau 0.23% berakhir pada level 98.23, setrlah sempat diperdagangkan hingga setinggi 98m62 dan serendah 97.95. GBP/USD ditutup menguat sebanyak 28 poin atau 0.21% berakhir pada level 1.3176. Sterling menguat dalam sepekan terakhir karena prospek suku bunga BOE dan diperkuat setelah Bank of England meningkatkan suku bunganya untuk pertemuan ketiga berturut-turut pada Kamis (17/3).
Dalam pekan ini, pasar matauang akan terfokus pada deretan jadwal press konference Kepala Bank Sentral, diantaranya Kepala Fed Jerome Powell (Senin & Rabu), Kepala ECB Christine Lagarde (Selasa) dan Kepala BOE Andrew Bailey (Rabu).
Dari sentimen data ekonomi, laporan inflasi Inggris akan jadi fokus utama Sterling pada perdagangan Rabu (23/3). Laporan New Home Sales AS akan dirilis pada Rabu (23/3), Klaim Pengangguran dan Durable Goods Order AS akan dirilis pada Kamis (24/3). Pending Home Sales AS pada Jumat (25/3).