Safe Haven Dominan, Investor Tegang Akan Ancaman Serangan 16 Februari
Ketegangan antara Rusia dan Ukraina mendominasi pasar keuangan selama sesi perdagangan Senin (14/2), mendorong permintaan safe-haven yang cukup kuat pada emas dan dolar.
Ketegangan sempat memudar setelah Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan kepada Presiden Putin bahwa AS telah mengajukan proposal konkret untuk mengurangi risiko militer dan akan melanjutkan pembicaraan. Namun hingga saat ini tidak ada tanda-tanda kemajuan dalam pembicaraan diplomatik, dan justru sebaliknya, Presiden Ukraina Zelensky melaporkan bahwa ia mencurigai Rusia kemungkinan akan menyerang negaranya pada Rabu, 16 Februari.
Sepanjang sesi perdagangan Senin (14/2) Dolar Amerika dan Emas menjadi aset safe haven yang paling diuntungkan. Dolar ditutup nenguatsebanyak 23 poin atau 0.24% berakhir pada level$96.28, setelah sempat uji tertinggi 96.44.
Dipasar spot, harga emas ditutup menguat sebanyak $12.90 atau 0.69% berakhir pada level $1,870.66 per ons, setelah sempat diperdagangkan hingga setinggi $1,874 dan serendah $1,850. Emas berjangka kontrak April ditutup menguat sebanyak $12.50 atau 0.67% berakhir pada level $1,873 10 per ons di Divisi Comex.
Dipasar aset berisiko, Pasangan mata uang EUR/USD diperdagangkan turun di bawah 1,1300, Euro tertekan turun sebanyak 41 poin atau 0.36% berakhir pada level 1.1304, setelah sempat anjlok ke level 1.1274. Pasar Euro akan terfokus pada laporan tenaga kerja dan GDP Eropa pada pukul 17:00 WIB.
Sementara GBP/USD berakhir turun sebanyak 29 poin atau 0.21% berakhir pada level 1.3528, setelah uji terendah 1.3494.
Memasuki sesi perdagangan Selasa (15/2), pasar safe haven nampaknya masih akan terus diuntungkan dari kondisi geopolitik Rusia-Ukraina yang masih buntu.
Disisi lain, memasuki sesi perdagangan malam nanti, pasar akan kembali terfokus pada laporan PPI AS pada pukul 20:30 WIB.