Sempat Naik Tajam, Harga Emas Mulai Lesu Susul Peluang Pemangkasan Suku Bunga Maret Turun Dibawah 50%
Harga emas menguat tajam bersama dengan rekan-rekan safehaven utama yakni Dolar dan Yen Jepang ditengah meningkatnya ketegangan geopolitik di Laut Merah yang semakin rumit dan melibatkan keterlibatan beberapa negara.
Namun sayangnya penguatan mulai terbatas dan harga emas berangsur turun dari tertinggi hariannya setelah laporan Sentimen Konsumen AS dirilis positif dan memperlemah harapan pemangkasan suku bunga Maret mendatang.
Berdasarkan data yang dirilis memperlihatkan bawha Sentimen Konsumen AS membaik pada level 78.8, lebih dari dari perkiraan dan data sebelumnya pada 70.0 (F) dan 69.7 (P).
Berdasarkan pantauan CME Watch Tools, peluang pemangsan suku bunga the Fed pada pertemuan Maret turun dibawah 50% yakni pada kisaran 47.1%, turun dari 81% pada minggu lalu per 12 Jan.
Dipasar spot, harga emas diperdagangkan menguat mencapai tertinggi $2,039 per ons, sebelum akhirnya berakhir naik hanya sekitar $6.37 atau 0.31% pada level $2,029.09 per ons.
Harga emas berjangka kontrak Februari sebagai kontrak teraktif saat ini, berakhit menguat sebanyak $7.70 atau 0.38% pada level $2,029.30 per ons di Divisi Comex.
Matauang
Dolar AS diperdagangkan meguat mencapai tertinggi 103.55 sebelum akhirnya ditutup melemah sebanyak 14 poin atau 0.14% pada level 103.26, karena sentimen yang beragam mulai dari data existing home sales AS yang lemah, ketidakpastian suku bunga AS dan fundamental geopolotik global.
Sementaravitu, dipasar matauang utama lainnya, pasar Euro dan Aussie memimpin penguatan pada perdagangan Jumat (19/1) terhadap Dolar AS. EUR/USD menguat setelah investor mencerna risalah pertemuan kebijakan Bank Sentral Eropa bulan Desember. Pernyataan hawkish dari pengambil kebijakan Bank Sentral Eropa mendorong para pedagang untuk mengurangi pertaruhan mereka terhadap penurunan suku bunga.
Sementara itu, matauang Pound berakhir melemah pada hari Jumat (19/1) setelah tercatat penurunan mengejutkan dalam data Penjualan Ritel Inggris pada bulan Desember. Laporan tersebut, meningkatkan risiko resesi dan menghentikan kenaikan mata uang GBP/USD baru-baru ini.
Data terbaru memperlihatkan penjualan ritel Inggris turun sebanyak 3.2% (MoM) selama periode Desember, lebih buruk dari perkiraan dan data sebelumnya pada -05% (F) dan +1.4% (P).
USD/JPY ditutup datar pada level 148.118, tak bergerak dari perdagangan sebelumnya setelah diperdagangkan volatile pada kisaran 148.79 – 147.83 ditengah ketidakpastian suku bunga Federal Reserve AS.
Berikut adalah penutupan pasar matauang pada perdagangan 19 Januari 2024,
- AUDUSD : 0.65951 , +23 / +0.35%
- EURUSD : 1.08948 , +21 / +0.19%
- GBPUSD : 1.27011 , -5 / -0.04%
- NZDUSD : 0.61117 , -4 / -0.06%
- USDJPY : 148.119 , +0 / +0.00%
- USDCAD : 1.34279 , -57 / -0.42%
- USDCHF : 0.86803 , +2 / +0.02%
- USDCNH : 7.22380 , +124 / +0.17%
Saham
Indeks saham Amerika diperdagangkan melonjak tajam, dengan masing-masing indeks saham utama mencatatkan rekor tertinggi baru sepanjang masa ditengah optimisme pasar terhadap perkembangan teknologi AI dimasa depan.
Disamping itu, hasil laporan consumer sentimen AS yang juga dirilis positif semakin memperkuat sentimen pasar global.
Berdasarkan data terbaru, Consumer Sentiment AS membaik ke angka terbaiknya sejak Juli 2021 pada 78.8, angka tersebut lebih baik dari perkiraan dan data sebelumnya pada 70.0 (F) dan 69.7 (P) menurut survei Universitas Michigan.
Survei Ekspektasi Inflasi Konsumen 5-tahun oleh UoM pada bulan Januari juga turun ke posisi terendah di 2,8% dari 2,9% pada bulan Desember.
Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik ke level tertinggi sepanjang masa, menyentuh $37,931.36 dan ditutup pada hari Jumat di $37,863.80, naik lebih dari 395 poin dan naik 1,05% pada hari itu.
Indeks Nasdaq Composite dan Nasdaq 100 mencapai titik tertinggi sepanjang masa pada hari Jumat (19/1) dengan indeks Nasdaq Composite naik 255,32 atau 1.7% menjadi $15,310.97. Sedangkan indeks Nasdaq 100 melonjak 1,75% menjadi $17,316.87, naik lebih dari 296 poin. Sedangkan Indeks Standard & Poor’s 500 melaju ke level tertinggi baru sepanjang masa di $4,839.58 pada hari Jumat (19/1).
- Dow Jones : 37,863.80 , +395.19 / +1.05%
- S&P 500 : 4,839.81 , +58.87 / +1.23%
- Nasdaq : 15,310.97 , +255.32 / +1.70%
Minyak
Harga minyak mentah dunia berakhir melemah pada perdagangan Jumat (19/), namun menguat dalam sepekan terakhir karena terfokus pada ketegangan geopolitik di Laut Merah yang terus memanas dan menyeret keterlibatan lebih banyak negara didalam.
Sayangnya kenaikan relatif terbatas karena kekhawatiran tentang jumlah pasokan yang melimpah menghantui pasar. Pasalnya, ditengah aksi OPEC+ untuk secara konsisten memotog jumla produksinya, Kanada dan Amerika justru mencatatkan kenaikan jumlah produksi minyak.
Berikut adalah penutupan perdagangan minyak pada 19 Januari 2024,
- OIL (SPOT) : $73.33 , -$0.43 / -0.58%
- WTI : $73.25 , -$0.70 / -0.95%
- BRENT : $78.56 , -$0.54 / -0.68%