Serangan Terbesar Sejak Perang Dua ke-2, Potensi Dorong Harga Minyak Stabil Diatas $100 per Barel
Harga minyak mentah dunia ditutup melemah selama sesi perdagangan Jumat (25/2), setelah merespon kemajuan rencana perundingan yang diumumkan pada Jumat untuk kembali dilakukan oleh Pemerintah Rusia dan Pemerintah Ukraina – meski faktanya hingga saat ini rencana perundingan kembali pudar.
Sebelumnya, setelah rencana perundingan diumumkan harga minyak mentah di pasar spot melemah dari level tertinggi $95.63 per barel, berakhir turun sebanyak $1.17 atau 1.27% berakhir pada level $91.84 per barel. Minyak mentah berjangka WTI (AS) ditutup melemah sebanyak 1.22 atau 1.33% berakhir pada level $91.59 per barel. Sementara minyak mentah berjangka Brent ditutup melemah sebanyak $1.14 atau 1.16% berakhir pada level $97.93 per barel.
Memasuki sesi perdagangan pekan ini, Harga minyak mentah diperkirakan akan dapat kembali menguat – merespon aksi Pasukan Rusia yang menyerang fasilitas minyak dan gas di Ukraina, sehingga memicu ledakan besar. Hingga sepekan kedepan, pasar minyak akan terus terfokus pada perkembangan konflik yang terjadi di Ukraina. Presiden Volodymyr Zelenskiy mengatakan bahwa serangan yang terjadi saat ini adalah serangan terbesar pada negara Eropa sejak Perang Dunia.