The Fed Tekankan Resiko Resesi AS, Dolar Terpuruk
Indeks Dolar AS terus melemah tanpa perlawanan sepanjang sesi perdagangan Rabu (12/4) berlangsung, membukukan penurunan harian terendah sejak Februari.
Sentimen pasar memburuk terhadap Dolar setelah pasar obligasi AS bergejolak, sebelum akhirnya berakhir melemah karena meningkatnya proyeksi investor tentang peluang penurunan suku bunga oleh the Fed pada akhir 2023.
Laporan inflasi AS yang menunjukkan ada penurunan moderat juga semakin memperkuat spekulasi tersebut, ditambah lagi pembacaan risalah pertemuan FOMC Maret pengambil kebijakan memperingatkan resiko resesi kecil ekonomi AS pada akhir tahun, meski menegaskan bahwa suku bunga the masih akan naik pada pertemuan 2 Mei mendatang.
- US Core CPI (YoY) (Mar), 5.6% (A) vs. 5.6% (F) vs. 5.5% (P)
- US Core CPI (MoM) (Mar), 0.4% (A) vs. 0.4% (F) vs. 0.5% (P)
- US CPI (MoM) (Mar), 0.1% (A) vs. 0.2% (F) vs. 0.4% (P)
- US CPI (YoY) (Mar), 5.0% (A) vs. 5.2% (F) vs. 6.0% (P)
Indeks Dolar AS menyelesaikan perdagangan Rabu (12/4) dengan kerugian sebanyak 62 poin atau 0.61% berada pada level 101.53,setelah mencapai level terendah 101.45.
Saham & Obligasi
Pasar saham Amerika tertekan turun ditengah pandangan ekonomi yang suram oleh the Fed pada tahun ini. Meningkatnya kekhawatiran tentang resesi telah mendorong Indeks Dow Jones AS berbalik negatif dan berakhir turun sekitar 39.29 atau 0.11% pada level 33,646.50.
Indeks S&P 500 AS tertekan sebanyak 16.99 poin atau 0.41% pada level 4,091.95, sedangkan Indeks Nasdaq terkoreksi sebanyak 102.54 poin atau 0.85% berakhir pada level 11,929.34.
Imbal hasil obligasi AS bergejolak – dengan yield obligasi 2 tahun AS terkoreksi sebanyak 1.51% pada level 3.9720, setelah capai terendah 3.916. Imbal hasil obligasi 10 tahun AS turun sebanyak 0.93% pada 3.400%, sementara yield obligasi 30 tahun AS naik 0.28% pada kisaran 3.635%, setelah capai tertinggi 3.695%.
Emas
Harga emas melonjak – dekati level tertinggi tahun ini, merespon pelemahan Indeks Dolar AS setelah meningkatnya kekhawatiran tentang reesi AS dan laporan inflasi AS yang melemah secara moderat.
Melemahnya inflasi AS selama periode Maret mendorong keyakinan baha the Fed akan segera mengakhiri trend kenaikan suku bunga. Dalam data CME, peluang kenaikan suku bunga hanya akan terjadi satu kali lagi pada pertemuan Mei, dan menyisakan perkiraan kenaikan hanya 9% pada pertemuan Juni.
Dipasar spot, harga emas menguat sebanyak $11.4 atau 0.57% berakhir pada level $2,014.64 per ons, setelah capai tertinggi $2,028. Emas berjangka kontrak April berakhir menguat sebanyak $5.90 atau 0.29% berada pada level $2,024.90 per ons di Divisi Comex.
Sentimen
Memasuki sesi perdagangan Kamis (13/4), fokus utama pasar global mmasih akan tertuju pada hasil laporan inflasi AS dan pertemuan FOMC AS semalam, fokus pasar akan bergeser pada laporan inflasi produsen dan Klaim pengangguran AS pada pukul 19:30 WIB.
Disesi Asia hari ini, laporan tenaga kerja Autralia akan dirilis pada pukul 8:00 WIB, disusul laporan Neraca Perdagangan China pada pukul 10:00 WIB.