Yen Bergejolak, Investor Yakini Itu Intervensi Otoritas Jepang
Pergerakkan Yen Jepang menjadi puat perhatian pasar secara luas selama sesi perdagangan Selasa (3/10). Yen Jepang dengan cepat menguat secara keseluruhan, mengindikasikan kemungkinan dilakukannya intervensi oleh otoritas Jepang melihat pelemahan tajam USDJPY pada level tertinggi dalam beberapa dekade menggulang pelemahan sejak Oktober tahun lalu.
USD/JPY jatuh dari tertinggi 150.16 ke terendah 147,27 hanya dalam beberapa menit setelah rilis data AS yang lebih baik dari perkiraan dan kembali rebound ke 149, sebelum berakhir dikisaran 148.
Sejauh ini, sejak terjadinya volatilitas yang luar biasa belum ada pengumuman resmi yang dibuat oleh otoritas Jepang.
Sementara itu, indeks Dolar AS berakhir datar – mencatatkan keuntungan tipis setelah mencapai level tertinggi baru menyusul data Lowongan Pekerjaan JOLTS yang dirilis jauh diatas perkiraan pasar, membantu reli Dolar dan pasar obligasi AS.
Dalam data yang dirilis memperlihatkan bahwa JOLTS mencatatkan sebanyak 9,61 juta lowongan pekerjaan pada bulan Agustus, melampaui perkiraan konsensus sebesar 8,8 juta.
Dipasar matauang berisiko, sekeranjang pasar matauang G10 cenderung melemah terhadap Dolar ditengah minimnya data fundamental internal masing-masing.
- AUDUSD : 0.6300 , -63 / -0.98%
- EURUSD : 1.0465 , -12 / -0.12%
- GBPUSD : 1.2076 , -10 / -0.08%
- NZDUSD : 0.5908 , -38 / -0.64%
- USDJPY : 149.02 , -83 / -0.55%
- USDCAD : 1.3706 , +33 / +0.24%
- USDCHF : 0.9209 , +28 / +0.30%
- USDCNH : 7.3136 , -45 / -0.06%
Emas
Harga emas mencatatkan level terendah baru selama sesi perdagangan Asia menyusul penguatan Dolar yang terus bertahan diatas 107 tertinggi sejak November. Namun berlahan tapi pasti harga emas berangsur menguat – rebound setelah kerugian beruntun dalam 7 hari berturut-turut.
Sayangnya, harga emas tak mampu bergerak naik lebih kuat karena masih belum adanya penjelasan resmi tentang rumor intervensi yang dilakukan oleh otoritas Jepang, sehingga membantu USD/JPY kembali ke level 149 dari terendah 147.
Faktor lainnya yang menghentikan rebound Emas adalah kuatnya harapan kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserves AS, setelah beberapa member FOMC mengutarakan harapan satu kali kenaikan lagi pada 2023 dan pemotongan suku bunga the Fed pada akhir 2024.
Dipasar spot, harga emas berakhir melemah sekitar $5.07 atau 0.28 pada level $1,822.64 per ons, setelah capai tertinggi $1,833 dan terendah $1,815. Emas berjangka kontrak Desember berakhir melemah sebanyak $8.40 atau 0.45% berakhir pada level $1,838.80 per ons di Divisi Comex.
Minyak
Harga minyak mentah dunia berakhir lebih tinggi, setelah melemah dan catatkan level terendah baru pada kisaran $86 per barel selama sesi perdagangan Asia.
Harga minyak melemah selama tiga hari berturut-turut melihat pergerakkan luar biasa pada Dolar yang menekan hampir seluruh pasar komoditas dunia.
Baru-baru ini, harga minyak memanfaatkan laporan mengenai dimulainya kembali jaringan pipa minyak Irak mendapat dampak buruk setelah Turki menyatakan bahwa pembicaraan tentang dimulainya kembali pembangunan masih berlangsung. Jaringan pipa pengekspor minyak penting Irak yang melewati Turki masih belum terselesaikan setelah hampir enam bulan pengerjaan proyek tersebut terhenti.
- OIL (SPOT) : $88.36 , +$0.64 / +0.73%
- WTI : $89.44 , +$0.62 / +0.70%
- BRENT : $91.05 , +$0.34 / +0.37%
Sentimen
Selama sesi perdagangan Rabu (4/10), fokus utama pasar global akan tertuju pada laporan ADP Employment Change AS pada pukul 19.15 WIB. Sebelumnya selama sesi Eropa pasar akan terfokus pada laporan PPI dan Penjualan Ritel Eropa pada pukul 16.00 WIB.