
Bank Sentral Kolombia Mungkin Membutuhkan Lebih Banyak Kenaikan Suku Bunga Tergantung Pada Inflasi
Bank sentral Kolombia mungkin perlu mempertimbangkan kenaikan tambahan untuk suku bunga acuan, tergantung pada bagaimana inflasi di ekonomi terbesar keempat Amerika Latin berperilaku, Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan pada hari Selasa, sementara tidak mengesampingkan risiko internal lainnya.
Dewan bank sentral Kolombia telah menaikkan biaya pinjaman dengan total 1.100 poin menjadi 12,75%, tingkat tertinggi sejak 1999, sejak meluncurkan siklus moneter naik pada September 2021.
Pada saat yang sama, inflasi naik ke level tertinggi 13,25% dalam 12 bulan hingga Januari.
“Kenaikan tambahan dalam tingkat kebijakan moneter mungkin diperlukan tergantung pada evolusi inflasi, ekspektasi inflasi, dan kondisi permintaan, di antara faktor-faktor lainnya,” kata IMF dalam sebuah pernyataan tentang revisi tahunan negara Andes tersebut.
Pekan lalu kepala dewan bank sentral Leonardo Villar memperingatkan bahwa inflasi belum mencapai puncaknya, yang kemungkinan akan mengarah pada kebijakan moneter yang lebih ketat dari yang diharapkan. IMF menggemakan sentimen itu, mengatakan bank sentral Kolombia harus mempertahankan polisi moneter yang ketat sampai setelah 2023.
Pada saat yang sama, risiko internal tidak dapat dikesampingkan, kata IMF.
“Dalam aspek sosial, Kolombia telah mengalami masalah sosial dan ketegangan ini dapat kembali,” kata Ceyda Oner, asisten direktur IMF dan kepala misi untuk Kolombia, kepada Reuters.
IMF menyerukan perhatian khusus untuk mengkomunikasikan dan mengelola reformasi yang disampaikan oleh Presiden Gustavo Petro, pemimpin kiri pertama negara itu.
Petro pada hari Senin mempresentasikan reformasi kesehatan yang kontroversial kepada Kongres, yang pertama dari serangkaian inisiatif yang dia rencanakan untuk didorong tahun ini, sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan, pengucilan dan kemiskinan di Kolombia.
“Mempertahankan rekam jejak implementasi kebijakan yang sangat kuat, termasuk terus mematuhi aturan fiskal dan kerangka penargetan inflasi, akan membantu memperkuat ketahanan dan kemampuan Kolombia untuk merespons guncangan eksternal dan internal,” tambah Oner.