Minim Data, Investor Akan Perhatikan Dolar dan Ekonomi China
Indeks Dolar Amerika terus mencatatkan level tertinggi baru, mencapai 105.10, ditengah spekulasi suku bunga tinggi the Fed hingga tahun mendatang dan prospek pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat China dan kawasan zona Eropa.
Indeks Dolar AS menyelesaikan sesi perdagangan akhir pekan lalu dengan keuntungan sebanyak 2 poin atau 0.02% pada level 105.09 – penutupan tertinggi sejak Maret dan menandai keuntungan minggu ke-8 berturut-turut.
EUR/USD melemah tajam dari sesi tertinggi Jumat (8/9) dan berakhir naik hanya sekitar 3 poin atau 0.03% pada level 1.06979, setelah capai tertinggi 1.07434. Euro terkoreksi dari level tertinggi hariannya menyusul berkurangnya ekspektasi kenaikan Bank Sentral Eropa (ECB) dan kebijakan moneternya. Pekan ini, ECB akan mengadakan pertemuan kebijakan moneter pada hari Kamis (14/9).
Tak berbeda dengan Euro, matauang Pound juga berangsur melemah dari level tertinggi hariannya pada Jumat (8/9), karena selera terhadap matauang berisiko menghilang ditengah spekulasi suku bunga tinggi Federal Reserves AS hingga tahun mendatang. GBP/USD berakhir melemah sekitar 9 poin atau 0.07% pada level 1.24626, setelah capai tertinggi 1.25137 dan terendah 1.24506.
Sementara itu, USD/JPY rebound dari sesi terendah Jumat (8/9) dan membukukan kenaikan tajam. USD/JPY berakhir naik sebanyak 51 poin atau 0.34% pada level 147.786. Perbedaan kebijakan moneter antara Bank Sentral Jepang dan Federal Reserve adalah hal mendukung kenaikan USD/JPY.
- USDX : +0.78% (WoW)
- AUDUSD : -1.15% (WoW)
- EURUSD : -0.69% (WoW)
- GBPUSD : -0.99% (WoW)
- NZDUSD : +1.06% (WoW)
- USDJPY : -1.00% (WoW)
- USDCAD : +0.35% (WoW)
- USDCHF : +0.81% (WoW)
- USDCNH : +1.36% (WoW)
Emas
Harga emas diperdagangkan cukup volatile selama sesi perdagangan akhir pekan lalu (8/9), berakhir melemah sekitar $1.01 atau 0.05% pada level $1,918.44 per ons, setelah capai tertinggi $1,929. Emas berjangka kontrak Desember berakhir naik sekitar 20 sen atau 0.01% pada level $1,942.70 per ons di Divisi Comex.
Runtuhnya emas dari level tertinggi hariannya terjadi menyusul semakin tingginya prospek suku bunga the Fed untuk menetap pada level saat ini hingga Maret mendatang. Sembilan hari jelang pertemuan FOMC yang akan datang, probability menunjukkan 92% suku bunga akan berada pada level saat ini.
Probabilities of FOMC Rate moves
- September : 92% (stay), 8% (hike)
- November : 53.1% (stay), 46.9% (hike)
- Desember : 52.7% (stay), 45.3% (hike), 2.0% (cut)
- January : 50.9% (stay), 38.3% (hike), 10.7% (cut)
- March : 45.4% (stay), 25.5% (hike), 29.1% (cut)
- May : 30.0% (stay), 8.6% (hike), 61.4% (cut)
Minyak
Harga minyak mentah diperdagangkan sideways dala empat hari perdagangan berturut-turut, mengakhiri reli tajam dalam 9 hari terakhir, ditengah kekhawatiran investor akan kurangnya pasokan karena pengurangan produksi sepihak oleh Arab Saudi dan Rusia, serta berbagai sinyal peringatan melemahnya permintaan dalam beberapa bulan mendatang. Dua faktor yang mendorong investor enggan bergerak naik atau turun lebih lanjut.
- OIL (SPOT) : +1.35% (WoW)
- WTI : +2.29% (WoW)
- BRENT : +2.37% (WoW)
Sentimen
Selama sesi perdagangan awal pekan nanti, pasar global diperkirakan akan diperdagangkan pada kisaran yang relatif minim karena sepinya jadwal data ekonomi. Pasar hanya akan memperhatikan pergerakkan Dolar sebagai tolak ukur utama matauang Dunia dan setiap perkembangan tentang ekonomi China yang tengah menjadi sorotan karena runtuhnya sektor properti di Negara tersebut.
Hingga sepekan kedepan, fokus pasar akan tertuju pada laporan inflasi Amerika dan Pertemuan Bank Sentral Eropa.