Dolar Menguat, Powell Ungkap Ekonomi AS Kokoh
Indeks Dolar Amerika menguat dan menetap diatas angka $104.60 untuk pertama kalinya sejak pertengahan Februari. Dolar cukup diuntungkan meskipun proyeksi pelonggaran kebijakan moneter Federal Reserves AS akan segera dimulai. Hal ini, terjadi karena Kepala Fed Jerome Powell berhasil meyakinkan pasar bahwa ekonomi AS tetap tangguh dengan pasar tenaga kerja yang kuat dan inflasi cukup stabil.
Hingga akhir perdagangan Jumat (22/3), Indeks Dolar AS berakhir menguat sebanyak 45 poin atau 0.43% pada level 104.60, setelah capai tertinggi 104.68 dan ternedah 104.17.
Sementara itu, sekelompok matauang berisiko kompak melemah merespom penguatan Dolar AS – dengan pasar Pound dan Euro memimpin penurunan terbesar pada Jumat (22/3).
GBP/USD diperdagangkan lebih rendah, menuju level terendah sejak 16 Februari setelah data Penjualan Ritel Inggris mengalami perlambatan pada tingkat tahun dan stagnan selama periode Februari. Hal ini mendorong spekulasi tentang pelonggaran kebijakan moneter oleh BoE. Secara terpisah Kepala Gubernur Bank of England (BoE) mengungkapkan bahwa penurunan suku bunga akan terjadi tahun ini.
Matauang USD/JPY berakhir turun – karena pelemahan Yen Jepang mulai terbatas melihat kebijakan moneter BoJ yang semakin kuat untuk meninggalkan suku bunga rendah paska inflasi Jepang dilaporkan meningkat lebih cepat dari sebelumnya.
- JPY National Core CPI (YoY), 2.8% (A) vs. 2.8% (F) vs. 2.0% (P)
- JPY National CPI (MoM), 0.0% (A) vs. 0.0% (P)
- JPY National CPI (MoM), 2.8% (A) vs. 2.2% (P)
Berikut adalah posisi pasar matauang pada penutupan perdagangan 22 Maret 2024,
- AUDUSD : 0.65128 , -57 / -0.86%
- EURUSD : 1.08063 , -53 / -0.49%
- GBPUSD : 1.25988 , -58 / -0.46%
- NZDUSD : 0.59917 , -52 / -0.86%
- USDJPY : 151.416 , -17 / -0.11%
- USDCAD : 1.36032 , +77 / +0.57%
- USDCHF : 0.89704 , -4 / -0.04%
- USDCNH : 7.27530 , +538 / +0.74%
Emas
Harga emas terkoreksi setelah mencatatkan level tertinggi baru sepanjang masa pada kisaran $2,222 per ons ketika pertemuan FOMC bulan Maret menekankan perlunya penurunan suku bunga untuk menjaga stabilitas harga setelah pengetatan kebijakan moneter selama dua tahun berturut-turut.
Kenaikan pada harga emas terjadi dengan cepat dan anjlok ditengah aksi profit taking para pelaku pasar. Hingga akhir perdagangan Jumat (22/3), harga emas (spot) mencatatkan kerugian sebesar $14.90 atau 0.68% berakhir pada level $2,165.04 per ons, setelah diperdagangkan mencapai tertinggi $2,16 dan terendah $2,157.
Pada saat yang sama, Emas berjangka kontrak April sebagai kontrak teraktif saat ini, diperdagangkan turun sebanyak $24.70 atau 1.13% berada pada level $2,160.00 per ons, setelah capai tertinggi $2,188 dan terendah $2,158.40 di Divisi Comex.
Selama perdagangan awal pekan (25/3), pasar emas berpotensi diuntungkan dari konflik geopolitik Rusia-Ukraina dan Israel-Hammas yang tengah memanas selama akhir pekan. Sebuah serangan yang terjadi di Concert hall Moscow memicu aksi saling serang dan tuding sehingga tensi ketegangan yang terjadi semakin memburuk.
Minyak
Harga minyak mentah dunia berakhir datar selama sesi perdagangan Jumat (22/3) ditengah harapan pemangkasan suku bunga the Fed pada Juni dan menyusutnya jumlah kilang minyak aktif AS.
Pada perdagangan pekan yang baru, harga minyak berpoteni menguat seiring dengan meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Rusia-Ukraina.
Berikut adalah posisi harga minyak pada penutupan perdagangan 22 Maret 2024,
- OIL (SPOT) : $80.60 , -$0.06 / -0.07%
- WTI : $80.63 , -$0.44 / -0.54%
- BRENT : $84.83 , -$0.41 / -0.48%
Sentimen
Selama perdagangan awal pekan ini (25/3), fokus pasar global akan tertuju pada BoJ Monetary Policy Meeting selama sesi Asia dan akan terfokus pada beberapa data ekonomi AS pada sesi malam.
Hingga sepekan kedepan, data inflasi PCE dan GDP AS akan menjadi fokus utama pasar jelang libur Paskah pada Jumat (29/3).