Harga Emas Anjlok, Catatkan Level Terendah Mingguan Baru
Pasar keuangan global bergejolak selama sesi perdagangan Rabu (23/10), dimana harga emas anjlok dari level tertinggi barunya, sementara indeks Dolar AS melonjak mencapai level tertinggi sejak akhir Juli ditengah ekspektasi pasar tentang kepemimpinan baru AS jelang pemilu 5 November mendatang da prospek ekonomi AS yang lebih kuat.
Semakin mendekati jadwal pemilu AS pada 5 November mendatang, Investor tampak yakin bahwa mantan Presiden Donald Trump dapat mengalahkan Wakil Presiden Kamala Harris, seperti yang ditunjukkan oleh sebagian besar survei. Investor agak khawatir bahwa pengeluaran defisit Trump, penggunaan tarif, dan skema deportasi migran ilegal yang besar dapat menyebabkan inflasi baru.
Dari berita lainnya, sentimen mendukung penguatan Dolar AS setelah IMF meningkatkan perkiraan pertumbuhan AS, memproyeksikan pertumbuhan sebesar 2.8% untuk tahun ini dan 2.2% untuk tahun depan. angka tersebut melampaui negara-negara lain karena IMF menurunkan perkiraan pertumbuhan zona euro menjadi 0.8% untuk tahun ini dan 1.2% untuk tahun depan.
Merespon sebagian besar berita tersebut diatas, harga emas gagal mempertahankan keuntungannya dan diperdagangkan turun hingga level terendah baru dalam minggu ini.
Hingga jelang penutupan perdagangan Rabu (23/10), Harga emas (spot) diperdagangkan melemah sebanyak $33.13 atau 1.21% berada pada level $2,715.31 per ons, setelah uji tertinggi $2,758 dan terendah $2,708.
Pada saat yang sama emas berjangka kontrak Desember diperdagangkan anjlok sebanyak $30.90 atau 1.12% berada pada level $2,728.90 per ons di Divisi Comex, setelah uji tertinggi $2,772 dan terendah $2,722.
Dolar
Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur nilai USD terhadap sekeranjang enam mata uang utama dunia melaju ke level tertinggi sejak akhir Juli – diperdagakan naik sekitar 32 poin atau 0.31% pada level 104.40, setelah uji tertinggi 104.57 dan terendah 104.06.
Kenaikan didominasi oleh kekuatan imbal hasil obligasi AS dan gejolak politik AS. Pasar bahkan mengabaikan data Existing Home Sales AS yang dirilis tidak terlalu bagus.
Penjualan rumah di AS turun 1.0% (M/M) menjadi 3.84 juta unit pada bulan September, dibawah perkiraan kenaikan pasar sebesar 0.5% dan turun 3.5% dibandingkan tahun sebelumnya.
Penjualan rumah keluarga tunggal turun 0.6% menjadi 3.47 juta unit, sementara penjualan kondominium dan koperasi yang lebih kecil, turun 5.1% menjadi 370 ribu unit.
Dipasar rival utama Dolar, EUR/USD diperdagangkan anjlok jauh dibawah 1.08 setelah IMF menurunkan perkiraan pertumbuhan zona Eropa menjadi 0.8% untuk tahun ini dan 1.2% untuk tahun depan.
Berikut adalah posisi matauang jelang penutupan perdagangan Rabu 23 Oktober 2024 pada pukul 03:30 WIB,
- AUDUSD : 0.66337 , -47 / -0.71%
- EURUSD : 1.07825 , -14 / -0.13%
- GBPUSD : 1.29266 , -58 / -0.44%
- NZDUSD : 0.60042 , -39 / -0.64%
- USDJPY : 152.687 , +162 / +1.07%
- USDCAD : 1.38359 , +22 / +0.16%
- USDCHF : 0.86635 , +11 / +0.12%
- USDCNH : 7.13030 , +3 / +0.00%
Minyak
Harga minyak mentah dunia diperdagangkan melemah pada perdagangan Rabu (23/10) merespon peningkatan stok minyak mingguan AS.
- EIA CRUDE OIL INVENTORIES ACTUAL 5.474M (FORECAST 1M, PREVIOUS -2.191M)
- US API CRUDE OIL STOCK CHANGE ACTUAL 1.643M (FORECAST 0.7M, PREVIOUS -1.58M)
Berikut adalah posisi harga minyak pada penutupan perdagangan Rabu 23 Oktober 2024 pada pukul 03:30 WIB,
- OIL (SPOT) : $70.89 , -$0.37 / -0.52%
- WTI : $71.00 , -$0.74 / -1.03%
- BRENT : $75.20 , -$0.84 / -1.10%
Sentimen
Pada perdagangan Kamis (24/10), pasar akan terfokus pad rangkaian data PMI Global. Dimulai dari PMI Jepang, Negara-negara Eropa dan Amerika.