Dolar Lanjutkan Penurunan Jumat, Jelang Midterm Elecetion 8 November
Indeks Dolar Amerika kembali diperdagankan melemah, berada diambang batas 110 ditengah spekulasi bahwa Bank sentral diperkirakan akan mengurangi laju pengetatan kuantitatif terlepas dari komentar hawkish Ketua Jerome Powell. Fed diperkirakan akan mulai memperlambat kenaikan suku bunga pada Deseber mendatang, berbanding terbalik dengan pernyataan Powell dalam pertemuan FOMC November yang mengharapkan penurunan skala kenaikan suku bunga dilakukan setelah pertemuan Desember atau Februari.
Dolar menyelesaikan sesi perdagangan awal pekan dengan kerugian sebanyak 60 poin atau 0.54% berakhir pada level 110.19, setelah uji tertinggi 111.29 dan terendah 110.05. Dipasar rival utamanya, deretan matauang utama dunia ditutup menguat tipis terhadap Dolar. Poundsterling menjadi pemain terbaik – dengan keuntungan sekitar 140 poin atau 1.22% berakhir pada level 1.1513, setelah uji terendah 1.1290. Pound membalikkan kerugian pekan lalu, setelah BOE menaikkan suku bunga pada tingkat tercepat dalam 33 tahun.
Pasangan EUR/USD ditutup menguat tipis hanya sekitar 62 poin atau 0.62% berakhir pada level 1.0020, setelah uji tertinggi 1.0033 dan terendah 0.9904. AUD/USD berakhir naik hanya sekitar 6 poin atau 0.09% berakhir pada level 0.6476. Sementara Yen Jepang bertahan di level 146.63, naik hanya sekitar 1 poin atau 0.01%.
Emas
Harga emas bergerak pada kisaran yang sempit selama sesi perdagangan Senin (7/11) karena minimnya data dan mempertahankan posisi $1,660 karean investor nampak enggan berspekulasi menunggu data kunci inflasi AS yang akan dirilis pada Kamis mendatang, bahkan setelah Dolar anjlok disesi perdagangan Amerika semalam.
Dipasar spot, harga emas ditutup didekat level pembukaan Asia pada $1,675.80, dibuka gap down dan mengakhiri perdagangan Senin (7/11) dengan kerugian sebanyak $9.25 atau 0.55% berakhir pada level $1,674.96 per ons, setelah uji terendah $1,666.83. Emas berjangka kontrak Desember ditutup menguat sekitar $3.90 aau 0.23% berakhir pada level $1,680.50 per ons di Divisi Comex.
Minyak
Harga minyak mentah dunia kembali melanjutkan tren kenaikan yang terjadi pada hari Jumat (4/11), berhasil melewati level $93 untuk pertama kalinya dalam empat minggu terakhir. Rumor tentang pelonggaran pembatasan COVID di China telah meningkatkan optimisme pasar.
Sayangnya, Penyangkalan rumor oleh otoritas China kembali membebani pasar minyak. Dipasar spot, harga minyak mentah ditutup melemah sebanyak $0.72 atau 0.78% berakhir pada level $91.89 per barel. Minyak mentah berjangka WTI turun sebanyak 82 sen atau 0.89% berakhir pada level $91.79 per barel. Sedangkan minyak mentah Brent turun sebanyak 65 sen atau 0.66% berakhir pada level $97.92 per barel.
Sentimen
Memasuki sesi perdagangan Selasa (8/11), pasar global akan sepi dari rangkaian data ekonomi. Pasar hanya akan terfokus pada pergerakkan Dolar sebagai intrusmen utama perdagangan di dunia.
Disesi Eropa, Pasar akan sedikit melihat laporan Penjualan Ritel Eropa yang akan dirilis pada pukul 17:00 WIB. Disesi perdaganga Amerika malam nanti, pasar akan terfokus pada US Midterm Election. Pemilihan paruh waktu di Amerika Serikat adalah pemilihan umum yang diadakan titik tengah masa jabatan empat tahun presiden. Selama tahun pemilihan paruh waktu ini, semua 435 kursi di DPR dan 35 dari 100 kursi di Senat akan diperebutkan.