Harga Emas Melonjak, Capai $1,800 Tertinggi 3.5 Bulan
Harga emas diperdagangkan naik diatas $1,800 per ons untuk pertama kalinya sejak Agustus 2022, merespon komentar dovish Kepala Fed Jerome Powell yang menyeret Dolar anjlok dibawah 105 dan imbal hasil obligasi AS turun ke level 3.60%.
Dukungan lainnya juga datang dari Asahi Noguci, Anggota Dewan Bank Of Japan yang secara tak terduga menyempaikan kemungkinan BoJ untuk menarik stimulus lebih awal jika inflasi Jepang naik lebih tinggi dari yang diharapkan.
Dipasar spot, harga emas diperdagangkan menguat sebanyak $34.80 atau 1.93% berakhir pada level $1,802.80 per ons, setelah diperdagangkan hingga setinggi $1,803 dan terendah $1,768. Sedangkan emas berjangka kontrak Desember melonjak ke level $1,817.40 per ons saat penulisan di Divisi Comex.
Dolar
Dolar tersungkur kelevel terendah sejak 11 Agustus 2022 lalu. Anjlok setelah Powell berikan signal bahwa Fed akan memulai memperkecil kenaikan suku bunga segera. Investor semakin mmeninggalkan Dolar setelah sederetan data ekonomi Amerika mayoritas menunjukkan hasil yang positif. Hal ini semakin memperkuat harapan Fed akan keluar perlahan dari trend kenaikan suku bunga tinggi.
Dolar diperdagangkan anjlok sebanyak 128 poin atau 1.22% berada pada level 104.70 saat berita ini ditulis (04:00 WIB), setelah uji tertinggi 105.97 dan terendah 104.64.
Yen Jepang menguat ke level 135.31 terhadap Dolar saat berita ini ditulis, turun sebanyak 275 poin atau 2.03%. Yen menguat setelah komentar Dewan BOJ atas kemungkinan Bank untuk menarik stimulus lebih awal jika inflasi naik lebih cepat. Hal ini, akan membuat kesenjangan kebijakan moneter Fed dan BoJ memudar.
Euro memanfaat pelemahan Dolar dan diperdagangkan menguat sekitar 120 poin atau 1.14% berakhir pada level 1.0526, setelah uji tertinggi 1.0532 dan terendah 1.0392. GBP/USD menguat sebanyak 200 poin atau 1.63% berakhir pada level 1.2254, setelah uji tertinggi 1.2310 dan terendah 1.2044.
Minyak
Harga minyak mentah dunia tampak terbebani dan gagal memanfaatkan pelemahan Dolar lebih lanjut karena kekhawatiran tentang lonjakan kasus covid19 di China.
Baru-baru ini pasar dikejut oleh laporan lonjakan kasus Covid19 di Beijing yang mencapai lebih dari 2000 kasus dalam waktu kurang dari 15 jam selama hari Kamis (1/12).
Dipasar spot, harga minyak diperdagangkan naik sekitar 85 sen atau 1.04% berada pada level $81.35 per barel pada pukul 04:00 WIB, setelah uji tertinggi $83.35 dan terendah $79.95. Minyak mentah berjangka WTI AS naik sekitar $83 sen atau 1.02% berada pada level $81.38 satu jam sebelum penutupan pasar AS. Sedangkan Brent London naik hanya sekitar 2 sen atau 0.02% berada pada level $86.99 pada jam yang sama.
Sentimen
Memasuki sesi perdagangan akhir pekan, fokus pasar global akan tertuju pada laporan Non-farm Payrolls dan Tingkat Pengangguran AS pada pukul 20:30 WIB. Disesi Eropa pasar akan fokus pada laporan Inflasi Produsen Eropa pada pukul 17:00 WIB.