
Dolar Dominan, Yen Jepang Rontok Keterlemah Sejak 2002
Dolar mengawali perdagangan awal pekan dengan kinerja yang positif, mendapatkan dukungan sebagai aset yang paling likuid ditengah kekhawatiran seputar Resesi Global dan ketegangan politik Inggris pada mosi tidak percaya terhadap Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.
Sebelumnya, diawal sesi perdagangan Asia, Dolar sempat melemah karena optimisme pasar pada harapan bahwa situasi ekonomi global akan mulai membaik setelah Beijing kembali mencabut pembatasan terkait virus corona.
Dolar ditutup menguat sebanyak 25 poin atau 0.24% berakhir pada level 102.51, setelah sempat uji tertinggi 102.46 dan terendah 101.85.
Matauang
Yen Jepang kembali mencatatkan kinerja terburuk terhadap Dolar AS pada awal pekan ini, mencapai level terlemah sejak April 2002 ditengah kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global yang suram. USD/JPY ditutup naik sebanyak 109 poin atau 0.83% berakhir pada level 131.89, setelah sempat uji tertinggi 132.01 dan terendah 130.42. Pagi ini, USD/JPY melanjutkan pelemah uji tertinggi 132.63 saat berita ini ditulis.
EUR/USD ditutup melemah sebanyak 25 poin atau 0.23% berakhir pada level 1.0692, setelah sempat uji tertinggi 1.0751. AUD/USD ditutup melemah sebanyak 14 poin atau 0.19% berakhir pada level 0.7192. Siang ini, Pasar Aussie akan terfokus pada pertemuan Bank Sentral Australia (RBA) yang akan digelar pada pukul 11:30 WIB.
Berbanding terbalik dengan deretan rival utama DOlar lainnya, Poundsterling jutru menguat merespon hasil mosi tidak percaya Perdana Menteri Inggris Boris Johnson yang digelar pada Senin (6/6), dengan hasil 211 Konservatif memilih Johnson, sementara 148 mengatakan mereka telah kehilangan kepercayaan pada PM. Vote dilakukan karena semakin banyak anggota parlemen di Partai Konservatif Boris Johnson mempertanyakan otoritas pemimpin Inggris atas skandal “partygate”.
Merespon hasil vote, GBP/USD ditutup menguat sebanyak 40 poin atau 0.32% berakhir pada level 1.2526 karena Johnson selamat dan setidaknya memiliki kesempatan untuk memulihkan kepercayaan setidaknya hingga setahun kedepan.
Emas
Harga emas melemah, tertekan oleh penguatan Dolar yang kembali stabil diatas 102 karena harapan kenaikan suku bunga Fed dan dampak berkelanjutan dari hasil laporan tenagakerja AS pada pakhir pekan lalu karena minimnya data selama perdagangan Senin (6/6).
Dipasar spot, harga emas ditutup melemah sebanyak $9.71 atau 0.53% berakhir pada level $1,841.20 per ons, setelah sempat uji tertinggi $1,857 dan terendah $1,840. Emas berjangka kontrak Agustus ditutup melemah sebanyak $6.50 atau 0.35% berakhir pada level $1,843.70 per ons di Divisi Comex.
Mengawali perdagangan Selasa (7/6), harga emas masih sangat rentan untuk terkoreksi karena Dolar terus melanjutkan penguatannya uji level 102.61 saat berita ini ditulis (tertinggi sejak 23 Mei).