
Dolar Flat, Emas Merosot Susul Keputusan The Fed Tetapkan Kebijakan Tidak Berubah
Harga emas berakhir melemah untuk hari ke-3 berturut-turut setelah fokus pasar beralih pada pertemuan Bank Sentral dan mengabaikan ketegangan geoplitik yang berkepanjangan di Timur Tengah.Hingga akhir perdagangan Rabu (1/11), harga emas melemah menyusul keputusan Bank Sentral AS (the Fed) mempertahankan suku bunga tetap pada level 5.25%-5.50%.
Penurunan emas cenderung terbatas melihat kebimbangan the Fed dalama pengambilan keputusan dimasa mendatang dan menyatakan bahwa pihaknya masih bergantung pada data dan akan mempertimbangkan kondisi keuangan yang lebih ketat dan dampak kumulatif dari kebijakan moneter untuk pengambilan keputusan selanjutnya.
Menyusul komentar the Fed, probability terhadap kenaikan suku bunga pada pertemuan akhir tahun ini memudar – hanya berada pada 17.2% setelah pernyataan the Fed, turun dari sebelumnya pada 28.8% sebelum hasil pertemuan dirilis.Pertemuan FOMC berikutnya akan dirilis pada 13 Desember (waktu Amerika).
Dipasar spot, harga emas diperdagangkan melemah sekitar $1.33 atau 0.07% pada level $1,982.25 per ons, setelah capai tertinggi $1,992 dan terendah $1,969. Sementara Emas berjangka kontrak Desember berakhir melemah sebanyak $5.330 atau 0.27% pada level $1,987.50 per ons, setelah capai tertinggi $2,005 dan terendah $1,978 per ons di Divisi Comex.
Selama perdagangan Kamis (2/11), fokus utama pasar global akan bergeser pada pertemuan Bank Sentral Inggris yang akan mengumumkan kebijakan moneternya nanti malam pada pukul 19.00 WIB.
Dolar
Indeks Dolar AS diperdagangkan terombang-ambing diantaranya tertinggi 107.13 setelah the Fed menetapkan kebijakan moneternya tidak berubah dan kembali melemah ke level terenda hariannya pada 106.61 menyusul penurunan tajam imbal hasil obligasi AS merespon komentar kepala Federal Reserves AS Jerome Powell yang tidak menegaskan keputusan suku bunga dimasa mendatang.
Harapan kenaikan suku bunga lebih lanjut semakin memudar dan semakin memberikan tekanan pada Dolar karena signal yang tidak pasti kondisi ekonomi global mendorong bank untuk bergantung pada data dan akan mempertimbangkan kondisi keuangan yang lebih ketat dan dampak kumulatif dari kebijakan moneter untuk pengambilan keputusan selanjutnya.
Selama perdagangna Rabu (1/11), data ekonomi AS dirilis dengan hasil yang beragam. Diantaranya:
- US ADP Nonfarm Employment Change (Oct), 113K (A) vs. 150K (F) vs. 89K (P)
- US S&P Global US Manufacturing PMI (Oct), 50.0 (A) vs. 50.0 (F) vs. 49.8 (P)
- US Construction Spending (MoM) (Sep), 0.4% (A) vs. 0.4% (F) vs. 0.5% (P)
- US ISM Manufacturing PMI (Oct), 46.7 (A) vs. 49.0 (F) vs. 49.0 (P)
- US JOLTs Job Openings (Sep), 99.553M (A) vs. 9.270M (F) vs. 9.610M (P)
Pada Rabu (1/11), Dolar berakhir dengan kerugian sekitar 5 poin atau 0.05% pada level 106.68, setelah capai tertinggi 107.13 dan terendah 106.61.
USD/JPY diperdagangkan turun dari level tertinggi setahun terakhir, setelah Otoritas Jepang menyatakan kekhawatirannya terhadap “pergerakan sepihak” Yen Jepang sehingga memicu kembali antisipasi investor atas kemungkinan dilakukannya intervensi oleh Bank Sentral Jepang.
Yen terus diperdagangkan menguat terhadap Dolar setelah imbal hasil obligasi pemerintah AS turun tajam paska pertemuan FOMC dirilis dan suku bunga AS tetap tidak berubah.
Hingga akhir perdagangan Rabu (1/11), USD/JPY turun sebanyak 66 poin atau 0.44% pada level 150.95, setelah capai tertinggi 151.627 dan terendah 150.655.
GBP/USD berakhir datar di sekitar 1.2146 setelah sempat diperdagangkan cukup volatile mencapai terendah 1.20952. Pasangan GBP/USD terus bergerak sideways dalam sepekan terakhir dengan kecenderungan turun jelang pertemuan Bank Sentral Inggris hari ini. Bank of England diperkirakan akan mempertahankan suku bunga utama tidak berubah di 5.25%, dengan potensi suara yang terbagi.
Berikut adalah penutupan pasar matauang 1 November 2023:
- AUDUSD : 0.6397 , +61 / +0.97%
- EURUSD : 1.0566 , -9 / -0.08%
- GBPUSD : 1.2147 , -2 / -0.01%
- NZDUSD : 0.5844 , +40 / +0.70%
- USDJPY : 150.95 , -66 / -0.44%
- USDCAD : 1.3866 , -7 / -0.05%
- USDCHF : 0.9080 , -18 / -0.20%
- USDCNH : 7.3290 , -90 / -0.12%
Sentimen
Selama perdagangan Kamis (2/11), fokus utama pasar global akan tertuju pada pertemuan Bank Sentral Inggris yang akan mengumumkan kebijakan moneternya nanti malam pada pukul 19.00 WIB.
Dari rangkaian data ekonomi, selama sesi Asia pasar akan difokuskan pada laporan neraca perdagangan Australia yang dijadwalkan rilis pada pukul 7.30 WIB. Disesi Eropa, laporan Manufaktur PMI Eropa akan dirilis pada pukul 16.00 WIB. Sedangkan disesi Amerika, pasar akan terfokus pada laporan Klaim Pengangguran mingguan AS pada pukul 19.30 WIB.
Hingga akhir pekan nanti, pasar akan fokus pada data Nonfarm Payrolls pada hari Jumat (3/11) pukul 19.30 WIB.