Dolar Menguat, Menetap Pada Level Tertinggi Sejak Juli
Indeks Dolar AS berakhir lebih tinggi selama sesi perdagangan akhir pekan lalu (11/8), merespon rangkaian laporan inflasi prodsuen AS yang dirilis lebih tinggi – memperkuat harapan bahwa the Fed akan mempertahankan suku bunga pada level tertinggi sejak 2001 alih-alih menurunkan suku bunga.
Dolar berakhir menguat sekitar 22 poin atau 0.21% pada level 102.86, setelah capai tertinggi 102.91 dan terendah 102.42.
- US Core PPI (MoM) (Jul), 0.3% (A) vs. 0.2% (F) vs. 0.1% (P)
- US Core PPI (YoY) (Jul), 2.4% (A) vs. 2.3% (F) vs. 2.4% (P)
- US PPI (YoY) (Jul), 0.8% (A) vs. 0.7% (F) vs. 0.1% (P)
- US PPI (MoM) (Jul), 0.3% (A) vs. 0.2% (F) vs. 0.1% (P)
- US Michigan Consumer Sentiment (Aug), 71.2 (A) vs. 71.0 (F) vs. 71.6 (P)
Diantara pelemahan matauang berisiko merespon menguatnya Dolar AS, matauang Pound menjadi pemain terbaik dengan keuntungan sekitar 19 poin tau 0.15% pada level 1.26936, setelah capai tertinggi 1.27381.
Pounsterling menguat merespon laporan GDP Kuartal ke-2 Inggris yang tercatat naik sebanyak 0.2%, lebih baik dibandingkan perkiraan dan data sebelumnya pada 0.0% (F) dan 0.1% (P).
- UK GDP (QoQ) (Q2), 0.2% (A) vs. 0.0% (F) vs. 0.1% (P)
- UK GDP (YoY) (Q2), 0.4% (A) vs. 0.2% (F) vs. 0.2% (P)
- UK GDP (MoM) (Jun), 0.5% (A) vs. 0.2% (F) vs. -0.1% (P)
- UK GDP (YoY) (Jun), 0.9% (A) vs. 0.5% (F) vs. -0.3% (P)
Sementara itu, USD/JPY berakhir melemah pada level 144.939, dekati level tertinggi November tahun lalu ditengah kesenjangan kebijakan moneter bank sentral dan imbal hasil obligasi yang lebih tinggi.
Emas
Harga emas merosot dari sesi tertinggi hariannya setelah Dolar berangsur menguat dan menetap pada level tertinggi sejak 7 Juli.
Dipasar spot, harga emas berakhir menguat hanya sebanyak $1.61 atau 0.08% pada level $1,913.51 per ons, setelah capai tertinggi $1,920. Emas berjangka kontrak Desember menguat sebanyak $1.90 atau 0.10% pada level $1,946.60 per ons di Divisi Comex. masing-masing turun sekitar 1.5% dalam sepekan.
Minyak
Harga minyak dunia berakhir datar selama sesi perdagangan akhir pekan (11/8) setelah diperdagangkan bergejolak diantara $83 – $81 merespon laporan Badan Energi Internasional menyampaikan bahwa Permintaan minyak dunia mencapai rekor 103 juta barel per hari pada bulan Juni dan Agustus. IEA melihat bahwa permintaan minyak global akan meningkat sebesar 2,2 juta barel per hari pada tahun 2023.
Disisi lain, IEA juga menurunkan perkiraan pertumbuhan permintaan minyak global 2024 menjadi 1 juta barel per hari (bph), turun 150.000 bph dari perkiraan sebelumnya.
Merespon laporan tersebut, Harga minyak (spot) berakhir naik hanya sekitar 12 sen atau 0.5% pada level $82.47 per barel. Minyak mentah berjangka WTI AS naik sekitar 33 sen atau 0.40% pada level $83.19 per barel.
Sentimen
Pekan ini, pasar global akan terfokus pada pembacaan risalah pertemuan FOMC Juli dan beberapa data ekonomi AS diantaranya Penjualan ritel AS pada Selasa (15/8), Data Perumahan pada Rabu (16/8) dan Klaim Pengangguran AS pada Kamis (17/8).
Disisi lain, Pelaku pasar juga akan mendengarkan dengan cermat komentar dari pejabat Fed saat mereka mempersiapkan Simposium Jackson Hole pekan mendatang.