Dolar Merosot, CPI AS Beri Tekanan Pada Suku Bunga the Fed

Keberagaman sentimen pasar atas kemajuan kesepakatan perdagangan AS-Tiongkok, data inflasi AS yang lemah dan ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserves AS mendorong pasar keuangan global berada pada mode ‘Bertahan’.

Key Highlights

• Perundingan kembali kesekatan perdagangan AS-Tiongkok menjadi pusat perhatian pasar selama minggu ini. Sejauh ini, masing-masing perwakilan AS-Tiongkok setuju untuk mempertahankan kesepakatan yang telah tercipta sebelumnya yakni tarif sebesar 55% atas Tiongkok dan 10% atas produk AS. Meskipun hal tersebut masih menunggu persetujuan dari Presiden AS Donald Trump dan mitranya Xi Jinping.
• Inflasi Konsumen (CPI) AS dirilis melambat selama periode Mei. CPI Bulanan AS dilaporkan naik hanya sekitar 0.1%, lebih lambat dari perkiraan dan data sebelumnya pada 0.2% (F/P). CPI Tahunan AS juga dilaporkan naik sekitar 2.4%, lebih lambat dari perkiraan 2.5% dan data sebelumnya pada 2.3%.
• Probabilitas pemangkasan suku bunga pada pertemuan September meningkat menjadi 70.5% dari 61.7% sebelum laporan CPI AS dirilis pada Rabu malam (11/6). Data juga memperkuat harapan bahwa the Fed akan memangkas suku bunga sebanyak 2kali pada tahun 2025.

Market Movement

Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak kinerja Greenback terhadap sekeranjang mata uang utama dunia berakhir melemah tajam menyusul perlambatan harga yang mendorong peningkatan dalam ekspektasi pemangkasan suku bunga the Fed.

Hingga penutupan perdagangan Rabu (11/6), Indeks Dolar AS berakhir turun sebanyak 42 poin atau 0.42% berakhir pada level 98.63, setelah uji tertinggi 99.22 dan terendah 98.52.

Dipasar rival utamanya, sekeranjang matauang berisiko ditutup dengan campuran. GBP/USD memimpin kenaikan dipasar matauang utama dunia, menyusul kemajuan perundingan perdagangan global. Berikut adalah posisi matauang pada penutupan perdagangan Rabu (11/6),

• AUDUSD : 0.64995 , -21 / -0.33%
• EURUSD : 1.14852 , +63 / +0.55%
• GBPUSD : 1.35440 , +47 / +0.35%
• NZDUSD : 0.60276 , -23 / -0.39%
• USDJPY : 144.622 , -24 / -0.16%
• USDCAD : 1.36694 , +0 / +0.00%
• USDCHF : 0.82016 , -24 / -0.30%
• USDCNH : 7.19120 , +77 / +0.11%

Harga emas (spot) menyelesaikan perdagangan Rabu (11/6) dengan kenaikan moderat, setelah terombang-ambing diantara keuntungan dan kerugian karena investor terus mencari perkembangan ‘ber-arti’ dan mewaspadai hasil diskusi perdagangan AS-Tiongkok yang masih berlangsung.

Dipasar spot, harga emas ditutup naik sebesar $31.71 atau 1.35% berakhir pada level $3,354.73 per ons setelah uji tertinggi $3,360.66 dan serendah $3,315.50.

Pada saat yang sama, emas berjangka kontrak Juni ditutup datar – dengan kenaikan yang hanya sebanyak 30 sen atau 0.01% berakhir pada level $3,343.70 per ons, setelah uji tertinggi $3,382 dan terendah $3,335 di Divisi Comex.

Dipasar komoditas lainnya, harga minyak mentah dunia diperdagangkan melonjak tajam menyusul laporan persedian minyak mentah AS yang turun jauh lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya.

Stok minyak mentah mingguan AS dilaporkan turun sebesar 3.644 Juta barel, penurunan lebih besar dari perkiraan pada 2.4 juta barel. Berikut adalah posisi harga minyak pada penutupan perdagangan Rabu (11/6),

• OIL (SPOT) : $67.10 , +$3.32 / +5.21%
• WTI : $68.15 , +$3.17 / +4.88%
• BRENT : $69.77 , +$2.90 / +4.34%

Sentimen

Pada Kamis (12/6), pasar global masih akan terfokus pada laporan inflasi Produsen (PPI) AS, data klaim pengangguran AS dan perkembangan pertemuan AS-Tiongkok yang terus berlanjut.