Terjun, Dolar Tertekan Dibawah 100 Jelang Vote RUU Pajak Trump

Prospek suram ekonomi AS terus membebani pasar Dolar AS, mendorong penguatan pada harga emas sebagai safehaven ditengah gejolak pegesahan RUU Pajak Trump yang diperkirakan akan membebani utang pemerintah AS.

Pungutan suara untuk pengesahan RUU Pajak Trump akan dilakukan ada Kamis (22/5). Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat (AS) siap untuk mulai memberikan suara pada RUU pajak dan anggaran partai Republik yang sebagian besar berisi banyak item keinginan Presiden Donald Trump yang disebut “One Big Beautiful Bill Act”.

Perlu diketahui bahwa, jika lolos, Undang-Undang One Big Beautiful Bill akan menambah sekitar $3 triliun hingga $4 triliun ke defisit anggaran federal AS selama sepuluh tahun ke depan.

Pada perdagangan Rabu (21/5), pasar global akan memperhatikan pidato member Fed dan fundamental ekonomi AS karena minimnya data ekonomi.

Market Movement

Harga emas menguat untuk hari ke-3 berturut-turut karena kembali diburu sebagai aset nilai lindung yang paling utama ditengah gejolak ekonomi AS dan global.

Hingga jelang penutupan perdagangan Rabu (21/5), Harga emas diperdagangkan menguat sebesar $25.86 atau 0.79% berada pada level $3,315.69 per ons saat berita ini ditulis pada pukul 3:50 WIB, setelah uji tertinggi $3,324 dan terendah $3,285.

Pada saat yang sama, Emas berjangka kontrak Juni sebagai kontrak teraktif saat ini – diperdagangkan naik sebanyak $32.90 atau 1.00% berada pada level $3,317.50 per ons, setelah uji tertinggi $3,327 dan terendah $3,287 di Divisi Comex.

Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak kinerja Greenback terhadap sekeranjang mata uang utama dunia diperdagangkan turun sebanyak 42 poin atau 0.42% berada pada level 99.59 (3:50 WIB), setelah capai tertinggi 100.03 dan terendah 99.33.

Dipasar rival utamanya, sekeranjang matauang berisiko diperdagangkan campuran. Berikut adalah posisi matauang jelang penutupan perdagangan Rabu (21/5),

• AUDUSD : 0.64352 , +13 / +0.20%
• EURUSD : 1.13303 , +49 / +0.43%
• GBPUSD : 1.34201 , +28 / +0.21%
• NZDUSD : 0.59383 , +14 / +0.24%
• USDJPY : 143.675 , -81 / -0.56%
• USDCAD : 1.38578 , -56 / -0.40%
• USDCHF : 0.82490 , -34 / -0.41%
• USDCNH : 7.19800 , -105 / -0.15%

Dipasar komoditas lainnnya, Harga minyak mentah dunia anjlok dari titik tertinggi hariannya pada Rabu (20/5) karena terbebani oleh kombinasi ketakutan investor akan resesi global, geopolitik, peningkatan pasokan global, dan pelemahan Dolar AS.

Pada Rabu (20/5) Harga minyak sempat melonjak mencapai tertinggi $63.98 per barel menyusul laporan bahwa Israel mungkin sedang mempersiapkan serangan potensial terhadap fasilitas nuklir Iran. Namun harga minyak justru berbalik melemah tajam setelah stok minyak mentah mingguan dilaporkan melimpah sebanyak 1.328 juta barrel. Berbanding terbalik dengan perkiraan yang diharapkan turun sebanyak 900K barel.

Berikut adalah posisi harga minyak jelang penutupan perdagangan Rabu (21/5) pada pukul 03:50 WIB,

• OIL (SPOT) : $61.14 , -$0.93 / -1.50%
• WTI : $61.33 , -$0.70 / -1.13%
• BRENT : $64.91 , -$0.47 / -0.72%

Sentimen

Pada Kamis (22/5), pasar global akan memperhatikan rangkaian data perumahan, Klaim Pengangguran dan PMI Amerika yang akan dirilis mulai pukul 19:30 WIB.

Dari Fundamental ekonomi lainnya, pasar akan memperhatikan pungutan suara RUU Pajak Trump (One Big Beautiful Bill Act).